Nganggur Setahun, Pekerja Seni Pertanyakan PPKM Skala Mikro

Ahmad Widayanto, Koordinator PSSJK/Ist
Ahmad Widayanto, Koordinator PSSJK/Ist

Hampir setahun pandemi Covid-19. Hal ini berdampak pada nasib pekerja seni. Ahmad Widayanto, Koordinator Persatuan Sound System Jogorogo Kendal (PSSJK) mengatakan bakal mendatangi DPRD Ngawi untuk meminta solusi atas nasib ratusan pekerja seni yang tergabung di paguyubannya.


Kata Wida sapaan akrabnya, selama pandemi pihaknya tidak bisa berbuat banyak atas larangan digelarnya seni panggung di acara hajatan atau pentas seni lainya. Dampaknya selama setahun terakhir, anggotanya yang berjumlah ratusan orang mengalami kesulitan ekonomi tanpa ada solusi.

"Rencana kita besok mau audiensi dengan dewan. Agar nasib pekerja seni diperhatikan ditengah pandemi Covid-19. Selama ini kita hanya diam dan diam terus bagaimana nasib keluarga pekerja seni itu sendiri. Makanya kita akan pertanyakan istilah PPKM skala mikro," terang Wida, Minggu (22/2).

Wida yang juga menjabat Kepala Desa Dawung, Kecamatan Jogorogo ini pun meminta Satgas Covid-19 di daerah bisa menjelaskan detail terkait pelaksanaan PPKM skala mikro. Menurutnya, fakta di lapangan terkesan tumpang tindih antara kebijakan dengan penerapan di lapangan. 

Padahal yang dia tahu, penerapan PPKM skala mikro menyesuaikan lingkungan terkecil pada tingkatan RT dan dusun. Akan tetapi sampai sejauh ini khususnya orang hajatan masih dilarang menggelar hiburan. Padahal di dalamnya terjadi perputaran ekonomi. 

"Intinya pekerja seni diperbolehkan berkreasi lagi agar dapur tetap ngebul. Jangan dibatasi lagi. Sebenarnya jika diperbolehkan menggelar hiburan pasti kita mentaati protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Kasihan seniman campursari, MC sampai hal lainya yang berada di lingkup sor terop," ulasnya.