Merangseknya Partai Demokrat ke tiga besar dalam survei yang digelar Lembaga Timur Barat Riset Center (TBRC) terjadi karena ada migrasi pemilih parpol lain.
- ARB Sebut Airlangga Netral, Mubes Kosgoro 1957 Cirebon dan Jakarta Sama-sama Disetujui
- Perpres Miras Jokowi Berlindung Di UU Ciptaker, Bukti DPR Tidak Sensitif
- Dulu Tsamara PSI Sebut Nurdin Abdullah Tokoh Antikorupsi, Kini Gubernur Sulsel Itu Ditangkap KPK
Baca Juga
Disampaikan Koordinator Survei TBRC, Johanes Romeo, migrasi besar yang terjadi yakni dari pemilih Gerindra.
"Pemilih partai lain yang memiliki garis kepemimpinan dari TNI yang pada 2019 menjadi simpatisan Partai Gerindra mengalihkan pilihannya ke Partai Demokrat," kata Johanes, seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (23/2).
Demokrat dianggap konsisten terhadap sikap politik dan tetap santun menjalankan perannya sebagai oposisi. Ditambah, kata dia, kerja keras sosok Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang terlihat enerjik.
"Enerjik dan muda sehingga juga menarik simpati kaum milenial," sambungnya.
Di sisi lain, Gerindra yang terlempar ke posisi 4 besar tak lepas dari terpaan kadernya tertangkap KPK.
"Masyarakat juga menilai Gerindra inkonsisten dan bermain dua kaki dalam mendukung pemerintahan Jokowi-Maruf Amin. Beberapa kader masih memosisikan seperti oposisi," tegasnya.
Dalam survei yang digelar 26 Januari sampai dengan 10 Februari 2021, PDIP masih di urutan pertama dengan perolehan 14,40 persen. Posisi kedua ada Golkar dengan 14,20 persen. Demokrat dipilih sebanyak 11,20 persen.
Kemudian di posisi 4 ada Gerindra dengan tingkat keterpilihan 7,90 persen dan posisi kelima PKB dengan 6,20 persen.
- Revisi UU ITE Harus Libatkan Komunikolog Sebab Menyangkut Konten Komunikasi
- Din Syamsuddin Mengenang Sosok Artidjo Alkostar: Duka Bagi Pencinta Kejujuran Dan Keadilan
- Beban Politik PDIP Tambah Berat Pasca Tertangkapnya Nurdin Abdullah, Sebelumnya Harun Masiku dan Kasus Bansos