Akhir Pandemi yang Tak Pasti, Erick Thohir ajak Pelaku Ekonomi Untuk Inovasi

Menteri BUMN Erick Thohir dalam ICCP IKA Unpad pada 25 Februari 2021/Repro
Menteri BUMN Erick Thohir dalam ICCP IKA Unpad pada 25 Februari 2021/Repro

Pandemi Covid-19 telah mengguncang ekonomi. Diperlukan gotong royong dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mengatasi krisis.


Untuk itu, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, pandemi Covid-19 menjadi momentum untuk mempercepat inovasi dan transformasi. Terutama dalam membangun strategi dan program ekonomi yang lebih kuat, lebih setara, dan lebih tangguh.

Hal itu disampaikan Erick ketika membuka konferensi internasional hari ke-3 yang digelar oleh Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Padjajaran (Unpad) pada Kamis (25/2).

"Dalam hal ini, pemerintah tentu saja tidak dapat bekerja sendiri, pelaku bisnis dan komunitas sipil turut mengambil peran dalam membantu pemerintah dalam menanggulangi permasalahan ekonomi Indonesia akibat dari pandemi Covid-19," ujar Erick, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.

Erick kemudian membeberkan beberapa upaya dan inisiatif yang dilakukan oleh pihaknya selama pandemi dengan melakukan kerja sama bersama sektor swasta. Seperti menyediakan 2.127 tempat tidur untuk rumah sakit dan 265 tempat tidur untuk ICU bagi pasien Covid-19,

"Kami juga menyiapkan infrastruktur Wisma Atlet dengan kapasitas hingga 12 ribu pasien bersama TNI dan Polri, dan penyiapan RS khusus Covid," lanjutnya.

Pemerintah juga berupaya melakukan distribusi 426 juta dosis vaksin Covid-19, mendorong pengembangan Vaksin Merah Putih bersama Kemenristek, serta mendukung para peneliti.

Hal lainnya yang dilakukan adalah restrukturisasi kredit hingga perluasan jaminan kredit usaha.

"Pandemi Covid-19 menjadi momentum percepatan inovasi dan transformasi. Mengatasi pandemi Covid-19 (merupakan) tugas yang perlu dipikul bersama. Saatnya bergotong royong untuk Indonesia sehat, Indonesia kuat, Indonesia tumbuh," tandasnya.

IKA Unpad menggelar International Conference on Covid-19 Pandemic (ICCP) selama tiga hari dengan tema "Tackling The Covid-19 Pandemic: Health, Economic, Diplomacy and Social Perspectives".

Hari ketiga konferensi mengambil tema seputar penanganan ekonomi sebagai dampak Covid-19. Sejumlah narasumber akan mengisi konferensi, termasuk Presiden ICCIA Abdullah Saleh Kamel, Wakil Ketua Hubungan Internasional Kadin Shinta Kamdani, hingga Kepala Ekonomi CSIS Dr. Yose Rizal Damuri.