Kunjungi Studio Animasi dan Game Hompimpa, Wagub Emil: Ini Investasi Pertama KEK

Wagub Emil Dardak saat mengunjungi studio animasi dan game developer Hompimpa di Malang/Ist
Wagub Emil Dardak saat mengunjungi studio animasi dan game developer Hompimpa di Malang/Ist

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak melakukan kunjungan ke studio animasi dan game developer Hompimpa di Malang, Kamis (25/2).


Emil menjelasakan, saat melakukan kunjungan studio Hompimpa  dan Roleplay di Malang, ia banyak  menemui temen-temen komunitas animasi Malang dan juga ada forum game developer.

Tujuan kunjungan ini, lanjut Emil, merupakan sebagai wadah aspirasi sekaligus mengajak para penggiat ekonomi digital dan kreatif, khususnya sub-sektor animasi sebagai pelopor pengembangan pusat film dan animasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari. 

“Tujuan saya mengunjungi mereka yang sudah punya client internasional akan menjadi jangkar dari pengembangan pusat film dan animasi di KEK Singhasari ini,” tegas Emil dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Menurutnya, ini merupakan investasi pertama yang masuk dalam Kawada Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari. Dan akan bersinergi dengan rencana bu Gubernur mengembangkan Pusat Vokadi Digital dan Kreatif anak muda.

"Ini akan menjadi investasi pertama yang masuk ke KEK, yang akan bersinergi dengan rencana Ibu Gubernur mengembangkan Pusat Vokasi Digital dan Kreatif untuk melengkapi ekosistem pendidikan SMK kita, ini sudah ada di Perpres 80 tahun 2019,” tutur lulusan Doktor Ekonomi Pembangunan Termuda di Jepang tersebut.

Selain itu, Emil menjelaskan bahwa KEK Singhasari sangat cocok dalam mendukung upaya pengembangan pusat vokasi dan digital yang terintegrasi.

“Ternyata fokus terakhir di SMK memiliki program magang 100 persen, kita ingin mewujudkan sebuah tempat magang yang terintegrasi dengan industrinya itu sendiri, dengan studio digitalnya sendiri yakni di KEK Singhasari,” terang Emil.

Dalam kesempatan tersebut, Emil menambahkan bahwa KEK Singhasari akan menjadi ekosistem yang baik dalam berjejaring dengan banyaknya tercipta komunitas.

“Kami ingin menciptakan sebuah komunitas, mungkin akan bisa seribu orang dan menjadi puluhan ribu orang karena lahannya cukup disana, akan ada pengembangan co-living space, dimana orang dari berbagai daerah bahkan negara yang tinggal dalam jangka waktu seminggu atau sebulan dapat berjejaring di sana (KEK Singhasari),” pungkas Emil.