Usai Pelantikan, Bupati Ipuk Sambangi Rumah Singgah Banyuwangi di Surabaya

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sambangi rumah singgah/Dok Hms
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sambangi rumah singgah/Dok Hms

Usai pelantikan yang digelar di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (26/2), Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani langsung tancap gas bekerja. Dia menggelar rapat virtual bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Pendopo Banyuwangi, kemudia meyambangi rumah singgah Banyuwangi tak jauh dari RSUD dr. Soetomo, Surabaya.


"Saya ingin melihat kondisi rumah singgah Banyuwangi, apa yang harus diperbaiki dan dilengkapi agar pasien dan keluarganya semakin nyaman," ujar Ipuk.

Rumah singgah yang berdiri sejak 2017 itu diperuntukkan bagi warga Banyuwangi yang sedang menjalani rawat jalan di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya. Sebelumnya, warga Banyuwangi dan keluarganya yang dirujuk rawat jalan ke RSUD dr Soetomo (RS milik Pemprov Jatim) harus mengeluarkan dana untuk penginapan. Adapun untuk biaya pengobatan bagi warga kurang mampu sudah ditanggung BPJS Kesehatan. Untuk memperingan kendala itu, sejak 2017, Pemkab Banyuwangi mempersiapkan rumah singgah secara gratis.

"Keberadaan rumah singgah sangat membantu warga. Sebelumnya warga harus keluar ongkos untuk menginap di Surabaya, yang sehari minimal sekitar Rp200 ribu. Padahal, ada yang rawat jalan sampai puluhan hari, misalnya untuk pasien yang diradioterapi.  Nah, mereka dan keluarganya silakan menginap di sini. Program ini akan kita tingkatkan agar semakin nyaman digunakan," ungkap Ipuk.

Dalam kesempatan itu, Ipuk berbincang dengan sejumlah pasien dan keluarganya yang sedang dirawat jalan, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Satu per satu dia memasuki kamar yang dijadikan tempat beristirahat. Salah seorang di antaranya adalah Nur Wakhid.

"Alhamdulillah, selama melakukan kemoterapi setahun terakhir ini, tak perlu bingung-bingung mencari penginapan. Nyaman dan gratis," ujarnya.

Hal yang sama juga diakui Lilik Sudarsih, yang menderita lupus sejak 2009. Dia harus melakukan rawat jalan pada setiap waktu tertentu ke RSUD dr. Soetomo. "Sejak ada ini (rumah singgah), saya jadi tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk penginapan," akunya.

Ipuk mendoakan semua pasien dan keluarganya senantiasa diberi kesehatan. ”Mudah-mudahan semua diberi kesehatan ya, yang sakit segera diberi kesembuhan,” tutur Ipuk.

Idham Kholik, petugas kesehatan yang mengelola rumah singgah, menyebutkan selama pandemi ini, protokol kesehatan diterapkan secara ketat bagi setiap penghuni.

"Selain itu, kita juga melakukan pembatasan jumlah penghuni. Kita batasi maksimal 25 orang yang tinggal di sini," terang Idham.

Selama ini, kata Idham, telah banyak dimanfaatkann warga. Rata-rata ada 45 pasien yang silih berganti menghuni tempat itu setiap bulannya. 

Rumah singgah tersebut beralamat di Jalan Kemangi, No. 1, Karangmenjangan, Surabaya. Warga Banyuwangi dapat mengaksesnya secara gratis. Fasilitas yang tersedia mulai dari tempat tidur hingga dapur. Juga ada petugas kesehatan untuk pendampingan, serta petugas kebersihan dan yang membantu memasakkan makanan.