Sertijab, Eri Cahyadi Paparkan Sembilan Kebijakan Pembangunan Surabaya

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi/RMOLJatim
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi/RMOLJatim

DPRD Kota Surabaya menggelar rapat paripurna serah terima jabatan (sertijab) Wali Kota Surabaya dan Wakil Wali Kota Surabaya, Senin (1/3). 


Serah terima jabatan itu dilakukan dari Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Surabaya Hendro Gunawan kepada Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya. 

Sertijab itu dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Seusai serah terima jabatan, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan berbagai program yang akan dilakukannya ke depan. 

Saat itu, ia awal mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Surabaya yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya, terutama dalam mengemban amanah meneruskan kepemimpinan di Kota Pahlawan dan menjalankan roda pemerintahan serta pembangunan Surabaya sampai dengan tahun 2024.

“Tugas yang diamanahkan ini tentunya tidak mudah, namun kami percaya dapat melaksanakan tugas tersebut melalui kolaborasi, partisipasi dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat Surabaya serta para pemangku kepentingan (stakeholders), termasuk dari para pimpinan dan anggota DPRD Kota Surabaya yang terhormat yang merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah,” kata Wali Kota Eri Cahyadi dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (1/3).

Ia juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pemimpin Surabaya pendahulu, karena telah meletakkan arah kebijakan dan pondasi pembangunan kota serta keberhasilan pembangunan yang telah dicapai selama ini. 

“Semoga capaian ini akan menjadi ladang amal ibadah dan mendapatkan balasan dari Allah SWT,” ujarnya.

Wali Kota Eri Cahyadi juga menjelaskan program-program pembangunan pro wong cilik yang telah dirintis oleh pendahulunya. Itu semua akan terus dilanjutkan bahkan ditingkatkan. 

Pelaksanaannya tentunya akan diselaraskan dengan visi Presiden Joko Widodo dan sejalan dengan visi Gubernur Jawa Timur.

“Pembangunan akan kami lakukan untuk sebesar-besarnya demi kemakmuran rakyat, dilaksanakan dengan gotong royong yang menjadi modal besar dalam membangun Kota Surabaya yang kita cintai ini. Sesuai dengan visi kami saat Pilkada 2020, yaitu “Gotong Royong Menuju Surabaya Kota Dunia yang Maju, Humanis dan Berkelanjutan” tegasnya.

Oleh karena itu, ia memastikan bahwa pembangunan sebuah kota harus dilakukan secara sinergis dan berkelanjutan, karena itu perencanaannya juga harus diselaraskan pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Surabaya tahun 2005-2025, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur 2019-2024, RPJMD Daerah lain yang berbatasan, RTRW Nasional, RTRW Provinsi Jawa Timur, serta RTRW Daerah lain.

“Pembangunan Surabaya ke depan dilaksanakan untuk menjawab tantangan yang dihadapi sebagai imbas Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020 lalu. Pandemi ini telah membawa dampak yang sangat besar di semua aspek kehidupan, baik aspek kesehatan, sosial, ekonomi bahkan keuangan,” imbuhnya.

Ekonomi kerakyatan akan terus ditingkatkan guna menjawab persoalan adanya pemutusan hubungan kerja dan perlambatan pertumbuhan ekonomi sebagai dampak Pandemi Covid-19. 

Penguatan ini diyakini mampu menciptakan kemandirian ekonomi lokal yang dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. 

Selain itu, Sumber Daya Manusia (SDM) Kota Surabaya yang unggul, sehat, produktif dan berkarakter akan terus ditingkatkan, baik secara kuantitas maupun kualitas. 

Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan warga kota yang berkualitas dan mampu bersaing dalam menghadapi persaingan global.

Di samping itu, prioritas pembangunan ekonomi serta Sumber Daya Manusia harus dilakukan dengan tidak meninggalkan kepentingan ekologis. 

Oleh karenanya, diperlukan penataan ruang, infrastruktur dan utilitas kota yang terpadu dan memperhatikan daya dukung kota, melalui pelestarian ruang terbuka hijau, penyempurnaan manajemen sampah terpadu, pengembangan sistem transportasi terpadu untuk mengurai kemacetan, serta peningkatan penataan sistem drainase.

“Nah, guna mewujudkan hal tersebut, kebijakan pembangunan Surabaya akan diarahkan untuk berbagai hal,” ujarnya.

Pertama, akan membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui kemandirian ekonomi lokal. 

Kedua, memperkuat daya saing Surabaya sebagai pusat penghubung perdagangan dan jasa antar pulau dan internasional. 

Ketiga, menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk membuka kesempatan berusaha seluas-luasnya bagi rakyat. 

Keempat, membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, sehat jasmani dan rohani, produktif serta berkarakter melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, pendidikan dan kebutuhan dasar lainnya.

Kelima, memantapkan penataan ruang kota yang terintegrasi berbasis daya dukung lingkungan. 

Keenam, memantapkan ketersediaan insfrastruktur dan utilitas kota yang modern berkelas dunia. 

Ketujuh, mengoptimalkan pengaturan distribusi sumber-sumber daerah, terutama APBD sepenuhnya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

Kedelapan, memantapkan transformasi birokrasi yang bersih, dinamis dan tangkas berbasis digital untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

“Kemudian kesembilan menciptakan  ketertiban, keamanan, kerukunan sosial dan kepastian hukum yang berkeadilan. Dan yang kesepuluh mewujudkan masyarakat yang religius dan berbudaya dalam bingkai kebhinnekaan,” pungkasnya.