Selang Empat Hari Kematian Suami, Istri Staf Dinas Perkim Ngawi Meninggal Karena Covid-19

Pemakaman jenasah Anik Kurniawati di TPU Dungus dengan prokes Covid-19/RMOLJatim
Pemakaman jenasah Anik Kurniawati di TPU Dungus dengan prokes Covid-19/RMOLJatim

Anik Kurniawati (50) istri almarhum Sugianto Kabid Kawasan Pemukiman Dinas Perkim Ngawi dinyatakan meninggal akibat paparan Covid-19 di RSUD Dr Moewardi Solo, sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa, (2/3). Jenasah almarhum langsung dimakamkan di TPU Dungus masuk Desa Karangasri, Kecamatan Ngawi Kota sekitar pukul 16.00 WIB.


Koordinator PSC 119 Ngawi, Kuncoro Joko membenarkan meninggalnya Anik Kurniawati.

“Jenasah dari RSUD Dr Moewardi Solo langsung dimakamkan di TPU Dungus dengan prokes Covid-19,” katanya saat dikonfirmasi Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (2/3).

Terpisah, Yudono anggota Satgas Covid-19 sekaligus Kepala Dinkes Ngawi menyatakan, meninggalnya Anik hanya selang empat hari setelah Sugianto suaminya meninggal terlebih dahulu lantaran Covid-19 pada Jum'at, (26/2), sekitar pukul 23.00 WIB di RSUD dr Soeroto Ngawi.

"Benar Ibu Anik merupakan pasien Covid-19 dengan komorbid atau mempunyai penyakit bawaan. Backgroundnya almarhumah mempunyai sakit gagal ginjal bahkan tinggal satu," terang Yudono.

Sebelum meninggal, masih Yudono, Anik Kurniawati, dirawat di RSUD dr Soeroto Ngawi. Karena kondisinya makinmemburuk, akhirnya dirujuk ke RSUD Dr Moewardi Solo. Di rumah sakit Solo tersebut mendiang almarhum hanya menjalani perawatan semalam sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.

"Kalau suaminya (Sugianto-red) sesuai informasi yang saya terima tidak komorbid. Melainkan murni terpapar Covid-19 sedangkan istrinya memang mempunyai riwayat penyakit ginjal," ungkapnya.

Ia mengharap masyarakat untuk tetap menjaga diri sesuai prokes pencegahan Covid-19. Pemakaian masker merupakan proteksi utama selain jaga jarak maupun cuci tangan dengan sabun.

“Sampai saat ini, pasien Covid-19 di Ngawi yang meninggal mencapai 105 orang. Sedangkan pasien positif yang menjalani perawatan tercatat 84 orang,” tandas Yudono.[R}