Pesan di Tiga Daerah, Khofifah Minta Percepat Kembangkan Kawasan Selingkar Wilis – Lintas Selatan

Gubernur Khofifah / ist
Gubernur Khofifah / ist

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hari ini, Rabu (3/3/2021) menghadiri serah terima jabatan (sertijab) di tiga daerah. Diantaranya Kabupaten Blitar, Kota Blitar, dan Kabupaten Kediri. Hal itu ia lakukan secara maraton hingga Senin (8/3) mendatang.


Sertijab dimulai dari Kab. Blitar di Kantor DPRD kabupaten. Dalam kegiatan tersebut, Khofifah memberi sejumlah pesan kepada Bupati dan Wakil Bupati Blitar, Rini Syarifah - Rahmad Santoso. Salah satunya untuk segera melakukan pemetaan potensi wisata di Kab.Blitar.

Orang nomer satu di Jatim ini memaparkan jika Kabupaten Blitar memiliki potensi yang bisa masuk dalam Bangga Wisata Indonesia (BWI). Sehingga perlu pemetaan lebih detail agar daya jual masing-masing destinasi wisata bisa terkoneksi satu sama lain.

"Blitar punya banyak potensi untuk Bangga Wisata Indonesia atau BWI. Sekarang ini kan selain Bangga Buatan Indonesia juga ada BWI. Jadi perlu pemetaan lebih detail sehingga daya jual masing-masing wisata bisa terkoneksi. Misalnya di sini ada Kampung Cokelat yang sangat terkenal, itu bisa diciptakan one day tour dan disinergikan dengan destinasi wisata lainnya, sehingga dapat membantu pelaku wisata untuk terus berkembang dan membangkitkan kembali perekonomian di masa pandemi Covid-19," ujar Khofifah, dikutip Kantor Berita RMOLJatim

Selain itu, Gubernur juga meminta Bupati dan Wakil Bupati Blitar untuk memberi perhatian kepada para peternak ayam soal stabilisasi harga. 

"Kalau cerita ayam dan telur pasti top of mind adalah Blitar karena itu hal-hal yang terkait stabilisasi harga ayam dan telur jadi penting karena ini berpengaruh pada peternak di Blitar," tegasnya.

Hal yang sama dipaparkan oleh Gubernur Jatim kepada Walikota dan Wakil Walikota Blitar, Santoso – Tjutjuk Sunario, dalam kegiatan sertijab hari ini.   Gubernur meminta membedah rencana proyek pembangunan di Kawasan Gunung Wilis atau biasa disebut Selingkar Wilis. Program Selingkar Wilis telah ditetapkan sebagai kawasan strategis untuk percepatan pembangunan nasional seiring dengan telah diterbitkannya Perpres No. 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gerbang Kertosusila-BTS-Selingkar Wilis dan Lintas Selatan, mengingat Kota Blitar salah satunya ada di 13 Kabupaten/kota yang saling terhubung di sekitar Gunung Wilis. 

“Sesuai Perpres No. 80 Tahun 2019 untuk melakukan percepatan pembangunan disini ada pengembangan wisata komplek makam Bung Karno, Perjuangan PETA, dan kampung wisata kreatif, ini dari APBN dan mudah-mudahan nanti bisa kita kuatkan. Saya rasa Kota Blitar ini luar biasa disini ada makam Sang Proklamator Bung Karno, ini tidak hanya menjadi gravitasi biologis, tapi juga secara sosial,secara politik, gravitasi secara ekonomi,” tegasnya.

Selain itu Gubernur juga memberikan apresiasi kepada Kota Blitar untuk pelayanan kesehatan. Meski angka stunting dan kematian bayi di Kota Blitar tergolong rendah namun Gubernur meminta kepada kepala daerah setempat untuk bisa menurunkan angka tersebut. 

“Angka kematian ibu dan bayi di Kota Blitar rendah, maka layanan kesehatan yang sudah sangat baik ini mohon dijaga, jangan sampai ada kenaikan. Dan untuk angka stunting meski rendah namun saya minta untuk diturunkan kembali,” minta Gubernur.

Dilanjutkan Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menghadiri sertijab di Kabupaten Kediri. Dalam kegiatan tersebut, Gubernur juga menyinggung prioritas percepatan pembangunan kawasan selingkar wilis dan lintas selatan yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) di Jatim.

Tugas Bupati dan Wakil Bupati Hanindito Himawan Pramana – Dewi Maria Ulfa adalah fokus mempercepat pembangunan tersebut, seperti membangun akses jalan dari Tol Kertosono – Kediri menuju bandara Kediri, sekaligus fokus dalam pembangunan jalan Lingkar Kediri.

Gubernur berharap Bandara di Kediri akan menjadi daya ungkit pembangunan di wilayah selatan Jawa Timur. Diantaranya  pendidikan, perindustrian, perkebunan, wisata, perikanan dan sebagainya.

Digadang-gadang Bandara Kediri nantinya akan menjadi ‘Smart Airport’. Dimana layanan yang disediakan semua berbasis digital dan tersambung dengan teknologi terkini.