Belasan Tokoh Publik Kabupaten Probolinggo, Divaksin Dosis 2

Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo saat disuntik vaksin dosis 2/RMOLJatim
Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo saat disuntik vaksin dosis 2/RMOLJatim

Sebanyak 12 orang tokoh publik di Kabupaten Probolinggo mengikuti suntik vaksin Covid-19 untuk dosis 2 di Puskesmas Kraksaan, Kecamatan Kraksaan, Jumat (5/3).


Belasan tokoh publik ini mengikuti vaksinasi dosis 2 setelah jeda waktu 14 hari dari dosis 1 yang dilakukan di Pendopo Prasadja Ngesti Wibawa Kabupaten Probolinggo pada 29 Februari 2021 lalu. 

Untuk vaksinasi dosis 2 ini hanya diikuti oleh 12 tokoh publik saja. Sebab Rais Syuriyah PCNU Kota Kraksan KH Wasik Hannan tidak bisa divaksin bersamaan dan masih harus menunggu dalam jeda waktu 28 hari dari dosis 1. Selain itu usia Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Desa Jatiurip Kecamatan Krejengan tersebut sudah di atas 60 tahun. 

Ke-12 tokoh publik yang mengikuti vaksinasi dosis 2 di antaranya Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Andi Suryanto Wibowo, Wakapolres Probolinggo Kompol Agung Setyono, Pasi Ops Kodim 0820 Probolinggo Kapten Inf. Muhammad Yusuf serta Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo.

Selanjutnya, Tokoh Pemuda Zulmi Noor Hasani, Pengusaha Habib Salim Qurays, Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton KH. Abdul Hamid Wahid, Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Muhammad Haris, HM. Fadlol dari PD Muhammadiyah Kabupaten Probolinggo, Habiburrahman dari PCNU Kota Kraksaan, Muhammad Hasan dari PCNU Kabupaten Probolinggo dan Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo Hj. Nurayati. 

Setelah tiba di Puskesmas Kraksaan, 12 tokoh publik ini langsung melakukan registrasi di meja 1 dengan menunjukkan Kartu Vaksinasi Dosis 1. Selanjutnya di meja 2 dilakukan skrining mulai dari pengecekan suhu tubuh, pengukuran tensi darah dan pemeriksaan anamnesa.

Lolos dari meja 2 langsung menuju meja 3 untuk dilakukan suntik vaksin dosis 2. Selanjutnya menuju meja 4 dan menunggu selama 30 menit untuk mengetahui reaksi pasca disuntik vaksin dosis 2 dan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Setelah 30 menit kembali menuju meja 4 untuk mendapatkan Kartu Vaksinasi Dosis 2. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono mengatakan vaksinasi bagi tokoh publik ini merupakan dosis 2. Karena memang vaksinasi itu paling tidak memerlukan 2 dosis dan diharapkan dengan 2 dosis ini antibodinya itu cukup untuk melawan kalau ada serangan Covid-19.

“Mudah-mudahan tokoh publik ini bisa semua divaksin. Interval waktu dari dosis 1 itu adalah 14 hari  untuk usia dibawah 60 tahun dan 28 hari usia diatas 60 tahun. Itu interval minimal dan tidak boleh kurang dari 14 hari atau 28 hari. Tetapi lebih sedikit tidak ada masalah,” katanya.

Shodiq mengharapkan masyarakat mempunyai kesadaran untuk melakukan vaksinasi kalau nanti sudah tahap 3. Masyarakat dengan sukarela dan penuh kesadaran melakukan vaksinasi ini untuk perlindungan diri mereka sendiri dari Covid-19 dan orang lain.

“Untuk masyarakat, saat dilakukan skrining diharapkan mereka menyampaikan data apa adanya. Jangan sampai meyampaikan data yang salah dan ditutup-tutupi karena nantinya akibatnya kita juga tdk tahu dan tidak bisa memprediksi. Sampaikan data apa adanya, kalau memang pernah menderita sakit. Data medis tidak boleh ditutup-tutupi karena itu kaitannya dengan sakit ataupun nyawa,” jelasnya. 

Sementara Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Andi Suryanto Wibowo mengaku selama 14 hari dari penyuntikan yang pertama kondisinya tetap sehat dan walafiat. Kondisi badan tidak ada perubahan apapun. Vaksin ini aman dan halal.

“Untuk saat ini saya bersama dengan 12 tokoh publik Kabupaten Probolinggo melakukan vaksin dosis 2. Saya merasa badan tetap seperti biasa dan aman. Saya mengajak kepada masyarakat Kabupaten Probolinggo ikhtiar bersama dan kita vaksin bersama, Insya Allah Kabupaten Probolinggo sehat selalu,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo. Dirinya mengaku bersyukur karena sudah dilakukan vaksin dosis 2. Semuanya berjalan lancar, happy dan tidak ada kata lain selain mendukung vaksinasi dengan harapan imunitas tubuh meningkat.

“Kepada masyarakat saya meminta agar memastikan kalau ada pendaftaran vaksinasi, segera daftar. Kalau ada panggilan vaksinasi segera hadiri. Lakukan dengan tenang dan jangan lupa untuk berdoa baik sebelum maupun sesudah divaksin,” ujarnya. 

Sedangkan Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Muhammad Haris menyampaikan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan oleh masyarakat. Karena efeknya itu tidak ada sama sekali. Saat disuntik juga tidak merasa sakit, tidak merasa mengantuk dan hanya lapar saja. “Memang terasa pada saat kita beraktifitas, kekebalan tubuh terasa lebih baik. Prinsipnya tidak ada yang perlu ditakutkan oleh masyarakat,” ungkapnya.

Demikian pula yang disampaikan oleh Tokoh Pemuda Zulmi Noor Hasani. Setelah divaksin, Penasehat HIPMI Kabupaten Probolinggo ini mengaku tidak ada efek samping sama sekali. “Saya menghimbau kepada masyarakat jangan takut untuk divaksin. Karena vaksin ini menjaga kita semua dari serangan Covid-19. Sebab jika kesehatan pulih, maka ekonomi akan bangkit,” tegasnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo Hj. Nurayati. “Alhamdulillah, untuk dosis 1 dan dosis 2 saya tidak merasakan keluhan apapun. Oleh karena itu masyarakat jangan takut karena vaksin ini halal dan bisa melindungi diri kita dari serangan Covid-19. Apalagi kita sebagai pelayan publik yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat,” pungkasnya.