Pengamat: Sikap Politik Kenegarawanan Gatot Nurmantyo Patut Diapresiasi

Peneliti dari Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam mengapresiasi keputusan Gatot  Nurmantyo yang menolak ketika ditawari untuk mendongkel Agus Harimurti Yudhoyono dari kursi ketua ketua Partai Demokrat.


Menurut Surokim, sikap kenegarawanan dan etika yang dijunjung tinggi Gatot Nurmantyo, patut dipuji,  dan menjadi tauladan bagi perpolitikan di Indonesia.

"Saya mengapresiasi sikap seperti itu sebagai politik kenegarawanan. Politik etis kenegarawaban seperti itu akan lebih  bermakna jangka panjang dan biasanya akan lebih menyelamatkan nama baik sesorang.  Politik beyond lebih dari sekadar soal perebutan kekuasaan dan itu virtue yang seharusnya melekat dalam diri para politisi," kata Surokim kepada Kantor Berita RMOJatim Minggu (7/3).

Dikatakan Surokim, sikap Gatot itu menandakan bahwa mantan Panglima TNI tersebut menganggap politik adalah pengabdian kepada bangsa dan negara. Bukan jalan untuk meraih kekuasaan semata yang mengedepankan kepentingan pribadi dan cenderung oportunis.

"Sehingga politik akan muncul sebagai jalan mulia dan sebagai medan pengabdian," tandasnya.

Surokim juga menilai Gatot sangat menghormati dan mengingat pesan Susilo Bambang Yudhoyono yang menjadi atasannya waktu itu.

Dikatakan Surokim, pesan yang disampaikan Susilo Bambang Yudhoyono ketika menjabat sebagai presiden kepada Gatot saat itu sangat tertanam dalam jiwa dan terus diingat oleh mantan Panglima TNI tersebut.

"Ada kata bagus tadi pesan pak SBY kepada beliau cintai prajurit dengan segenap  hati dan pikiranmu, ya  hatinya didahulukan, itu sangat bermakna jika bisa diimplementasikan dalam ranah politik praktis," katanya.

"Politik ini akan bs membawa ke kehormatan jika bs dibangun dengan basis virtue seperti itu demikian juga sebaliknya bs menjadi jalan hina kalau merusak virtue itu," pungkasnya.

Seperti diketahui, tawaran untuk mengkudeta Partai Demokrat ternyata pernah menghampiri mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Pengakuan itu disampaikannya dalam Kanal Youtube Bang Arif.

Wawancara ini dilakukan sebelum Jumat (5/3) atau sebelum KLB Demokrat di Sibolangit, Sumut yang oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disebut ilegal, digelar.

Gatot Nurmantyo mengaku didatangi sejumlah orang yang menawarkan dirinya menjadi ketua umum Demokrat lewat skema KLB. Mendapat tawaran itu, Gatot tidak menampik bahwa Partai Demokrat memang menarik. Sebab, partai besutan AHY itu punya elektabilitas hingga 8 persen.