Lewat Agro Solution, PG Ajak Petani Tingkatkan Produktivitas Hasil Pertanian

Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih saat memberikan sambutan/RMOLJatim
Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih saat memberikan sambutan/RMOLJatim

Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) program pendampingan pertanian agro solution bersama mitra perwakilan di Gresik.


Kegiatan tersebut untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian di masa percepatan ekonomi saat pandemi covid-19. 

Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih mengatakan, tujuan program agro solution ini untuk peningkatan produktivitas hasil pertanian, sehingga bisa  mendongkrak kesejahteraan petani melalui pendampingan komprehensif dari hulu hingga hilir. 

"Selama ini, petani masih berhadapan banyak kendala dalam menjalankan usahanya, seperti rendahnya produktivitas pertanian, harga pupuk, pestisida, benih dan lainnya tidak terjangkau," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (17/3).

"Ada juga kendala minimnya akses ke lembaga keuangan, harga jual hasil panen cenderung turun ketika panen raya, belum terlindunginya petani dari risiko gagal panen dan infrastruktur yang terbatas, serta kendala lainnya," sambungnya.

Petrokimia Gresik bersama mitra, lanjut Digna bakal mendampingi secara intensif bagi petani. Hal itu dilakukan dengan memberikan jaminan pasokan sarana produksi, memfasilitasi akses pendanaan serta pemasaran hasil pertanian dengan melibatkan stakeholder.

Seperti, perbankan, penyedia permodalan, asuransi pertanian, penyedia agro Input dan Off Taker produk pertanian.

Digna menambahkan bahwa, Petrokimia Gresik bertugas dalam penyediaan pupuk berkualitas, penyediaan pestisida, kawalan budidaya, uji tanah dengan mobil Uji Tanah, serta kawalan pengendalian hama dan penyakit tanaman. 

"Agro solution ini mengusung konsep usaha pertanian dari hulu hingga hilir, sehingga program ini menguatkan program solusi agroindustri, khusunya upaya menjaga kedaulatan pangan nasional di tengah pandemi Covid-19," tuturnya. 

Dalam program yang digagas Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik mendapatkan tugas pendampingan agro solution di tahun 2021 seluas 16.000 hektare dan penjualan produk pupuk non-subsidi sejumlah 8.000 ton yang terdiri dari 4.800 ton NPK non-subsidi dan 3.200 ton Urea non-subsidi.

Dalam pelaksanaannya, Petrokimia Gresik bekerja sama dengan 47 mitra dengan potensi areal tanam sebesar 25.346 hektar atau 158 persen dari target.

Hingga 28 Februari 2021 luas tanam yang sudah terealisasi sebesar 2.629,86 hektare atau baru 17 persen.  

"Petrokimia Gresik mengawali program ini di lahan seluas 108 hektare di Desa Pringgabaya Utara, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan tanaman jagung pada 9 Januari 2021 lalu," ungkapnya. 

"Melalui program ini, Petrokimia Gresik  juga mengedukasi petani untuk tidak bergantung pada pupuk subsidi. Karena, pupuk non-subsidi dengan komposisi yang tepat juga mampu meningkatkan produktivitas sekaligus kesejahteraan petani," pungkas Digna Jatiningsih.