Baru Dilaunching, Program Apalan Pemkab Gresik Tak Berjalan

Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Gresik, Abdullah Hamdi sidak jalan rusak/RMOLJatim
Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Gresik, Abdullah Hamdi sidak jalan rusak/RMOLJatim

Aplikasi Layanan Pengaduan Jalan (Apalan) sebagai sarana pengaduan masyarakat terkait jalan rusak, yang baru dilaunching Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Gresik dinilai kalangan dewan tidak berjalan.


Terbukti, dalam hitungan beberapa minggu setelah dilaunching dengan istilah ‘New Apalan’. Ternyata hingga saat ini, masih banyak jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki.

Hal tersebut diungkapkan Abdullah Hamdi, Sekretaris Komisi III DPRD saat  berkeliling ke sejumlah wilayah di Gresik Selatan. Salah satunya, ditemukan ada jalan di Desa Punduttrate, Kecamatan Benjeng, mengalami kerusakan parah. 

“Kami belum melihat efektivitas aplikasi Apalan ini berjalan baik, buktinya jalan di Desa Punduttrate ini tidak ada langkah perbaikkan. Kalau alasannya tidak ada laporan itu naif, wong sekarang era medsos,” ucapnya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim saat melakukan sidak, Minggu (4/4).

"Sebelum adanya launching aplikasi itiu, kerusakan jalan Punduttrate ini sudah terjadi. Dengan panjang jalan yang rusak parah sekitar 100 meter, dan ukuran lubangnya antara 20 sampai 40 centimeter,” sambungnya.

Akibat banyaknya jalan yang berlubang, lanjut Hamdi sampai-sampai pengguna jalan roda dua khususnya. Terpaksa harus melewati bahu jalan, untuk menghindar dari terperosok.

Sebelum adanya Apalan, DPUTR sudah memiliki tim Unit Reaksi Cepat (URC) untuk perbaikan jalan rusak yang sampai kini masih berjalan. Bahkan, tim ini sudah ada pembagian rayon atau wilayah. Yaitu, di Gresik Selatan, Utara, Kota, bahkan Pulau Bawean. 

"Terus apa fungsinya kalau ada jalan rusak dibiarkan," pungkas Politisi PKB Gresik, Abdullah Hamdi.