Jelang Ramadan, Gubernur Khofifah Minta Masjid Terdambak Gempa Segera Diperbaiki

Gubernur Khofifah Indar Parawansa/hms
Gubernur Khofifah Indar Parawansa/hms

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa gerak cepat meninjau lokasi terdampak gempa bermagnitudo 6,1 yang mengguncang Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021). 


Hari ini, Minggu (11/4), Gubernur perempuan pertama di Jatim itu meninjau sejumlah lokasi terdampak bencana di Kabupaten Malang tepatnya di Turen, Dampit dan Ampel Gading. 

Gubernur Khofifah meninjau Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Turen Malang. Ia melihat langsung sejumlah fasilitas sekolah yang ambruk. Nampak atap sekolah runtuh dan 16 ruang kelas tidak dapat digunakan termasuk didalamnya alat-alat elektronik penunjang sekolah tidak dapat digunakan. 

Selanjutnya, Khofifah juga meninjau kantor Desa Majang Tengah kecamatan Dampit yang mengalami kerusakan cukup parah. 

Setidaknya saat ini ada 22 KK yang mengungsi di tenda pengungsian yang terletak di halaman rumah warga yang cukup luas. Pada lokasi tenda pengungsian, terlihat sudah ada dapur umum namun tidak begitu luas. 

Mantan Menteri Sosial itu memaksimalkan konsolidasi penanangan bencana langsung di lapangan. Ia menerjunkan Tim BPBD Prov Jatim serta Dinsos Jatim lewat Tagana untuk menyiapkan lokasi posko-posko bantuan berbasis desa. 

Pasalnya, berbeda dengan posko bencana alam seperti banjir, posko untuk bencana gempa menurutnya membutuhkan area yang luas. Oleh sebab itu Gubernur Khofifah mememberi saran  Balai desa untuk dijadikan posko, agar jika nantinya terjadi gempa susulan bisa memungkinkan untuk melakukan penyelamatan diri. Sedangkan pengungsian diharapkan di lapangan agar lebih aman dan nyaman.

"Saya ingin memastikan tempat pengungsian  ini bisa dilakukan di area luas. Dan setelah berdiskusi dengan Bupati Malang, kita  menyiapkan Balai Desa sebagai opsi atau pilihan yang strategis untuk dijadikan posko sedangkan beberapa lapangan disiapkan untuk tempat pengungsian,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menyebutkan bahwa butuh banyak langkah evakuasi pasca bencana. Karenanya, dalam proses evakuasi ini, ia mengajak seluruh elemen bergandengan tangan dan gotong royong. Ia berterima kasih juga pada TNI dan Polri  dan semua relawan yang terus berdampingan dengan masyarakat dalam penanganan dan evakuasi pasca bencana.  

“Kita bisa lihat proses evakuasi ini berjalan dengan baik dan seluruh element turun baik TNI-Polri maupun relawan  di daerah. Dan kembali kita tegaskan bahwa penyelamatan tanggap darurat terhadap keselamatan warga harus diprioritaskan," tegasnya. 

Hingga kini inventarisasi, identifikasi  dan pendataan terus dilakukan. Data yang terinventarisir saat ini juga masih dinamis mengingat banyak kerusakan kerusakan yang harus dihitung dengan detail. Apakah itu konstruksi bangunan atau nilai kerusakan yang ditimbulkan. 

Namun ia secara khusus berpesan agar seluruh sarana dan tempat ibadah yang terdampak bencana gempa bisa segera dibersihkan karena sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan. 

Allhamdulillah jajaran TNI-Polri dan relawan  di daerah terus bergerak untuk membantu melakukan perbaikan sarana tempat ibadah secepatnya," tambahnya. 

Terakhir, Gubernur Khofifah meminta warga untuk sabar dan  tetap waspada. Pasalnya Jatim sudah mendapat warning dari BMKG bahwa dua hari ini  diprediksi akan hujan lebat diwilayah Probolinggo, Malang, Lumajang dan Blitar. Untuk itu ia mengimbau agar ada informasi  dini pada masyarakat yang tinggal  di pinggir atau daerah aliran sungai, pada wilayah tinggi dengan tingkat kemiringan tertentu untuk menghindari banjir bandang dan longsor.

"Info BMKG, akan ada banjir bandang ataupun gempa susulan karena tadi masih ada gempa 5.3 SR. Jadi kami harap masyarakat yang ada di ketinggian tertentu dan kemiringan wilayah tertentu serta pinggir sungai  berkenan melakukan evakuasi dini ataupun di evakuasi bersama-sama agar terhindar dari  hal yang tidak diinginkan  terjadi," harapnya.