Lembaga Falakiyah PWNU Jatim Akan Pantau Hilal Di 24 Titik

Ilustrasi pemantauan hilal di Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari Jakarta/Net
Ilustrasi pemantauan hilal di Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari Jakarta/Net

Pemantauan hilal akan dilakukan oleh lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur untuk menentukan satu Ramadhan tahun 1442 Hijriyah.


Sebanyak 24 titik akan dipantau oleh tim rukyah, yang tersebar di wilayab Jatim pada Senin sore nanti (12/4).

Ketua Lambaga Falakiyah NU Jatim, Shofiyullah mengatakan, posisi hilal kemungkinan besar akan tampak di sisi utara barat. Dengan ketinggian tujuh derajat.

"(Berpotensi terlihat di) Pantura. Dalam arti daerah-daerah utara," ujarnya, saat dikonfirmasi Kantor Berita RMOLJatim, Senin (12/4). 

Menurutnya, beberapa titik yang dijadikan untuk memantau hilal di kawasan utara antara lain, Balai Rukyat NU Condrodipo Kabupaten Gresik, bukit Wonocolo, Kedewan di Bojonegoro, Pantai Taneros Ambunten di Sumenep Madura, Bukit Gumuk Klasik Indah di Kabupaten Banyuwangi, dan lainnya. 

Dikatakan Gus Shofi, panggilan karibnya, kalau ada kemungkinan dari kawasan selatan juga bisa memantau hilal. Pasalnya, diprediksi tingginya mencapai tujuh derajat di atas ufuk. Ketinggian itu sudah di atas kesepakatan organisasi Islam dunia bahwa di kawasan Asia minimal dua derajat di atas ufuk. 

"Semoga hilal terlihat, agar puasanya bersama-sama, karena Muhammadiyah sudah menentukan Selasa (1 Ramadan)," katanya. 

Gus Sofi melanjutkan, jika hilal tidak nampak maka tim falakiyah PWNU Jatim akan menunggu pemantauan di wilayah barat lainnya.

"Karena melihat hilal itu akan lebih bagus dan memang dipersyaratkan harus setelah terbenamnya matahari," pungkasnya.