Setahun Pandemi, Keberangkatan Calon PMI Kota Kediri Tertunda

Foto ilustrasi/Net
Foto ilustrasi/Net

Pandemi Covid-19 selama setahun lebih tidak hanya berdampak buruk pada mereka yang bekerja di sektor ekonomi dalam negeri, melainkan memaksa mereka yang hendak bekerja ke luar negeri terpaksa gigit jari. 


Protokol kesehatan ketat serta kondisi pandemi yang buruk di negara tujuan, membuat sejumlah pekerja migran Indonesia (PMI) asal kota Kediri keberangkatannya ditunda. 

"Yang tertunda 2021 sebanyak 18 orang, yang tahun 2020 sebanyak 19 orang, karena memang penolakan dari negara tujuan, dan menunggu situasi normal. Tapi kami sudah merekomendasikan sampai bulan April 15-20 orang segera bisa disalurkan ke negara tujuan," kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Kediri Bambang Priambodo kepada Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (13/4). 

Bambang mengatakan dibandingkan dengan kota-kota tetangga seperti Tulungagung, jumlah PMI asal kota Kediri memang sedikit. Data menyebutkan tahun 2019 jumlah pekerja migran dari Kota Kediri ada 150 orang, tahun 2020 ada 40 pekerja dan tahun 2021 ada 18 orang.

"Jawa timur menyumbang 176 ribu PMI. Yang terbanyak dari Tulungagung, Ponorogo, Blitar, Trenggalek, Magetan," tambah Bambang. 

Meski hanya sedikit yang warga kota Kediri yang menjadi PMI, namun tetap ada antusiasme tinggi untuk bekerja di luar negeri.

"Antuasiasme untuk berangkat masih tinggi. Karena menganggap gaji lebih besar dan kesejahteraan lebih terjamin," tandasnya.