Selain Menyediakan Pupuk, Petrokimia Gresik Siapkan Akses Permodalan Bagi Petani Jawa Timur

Dirut Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo/RMOLJatim
Dirut Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo/RMOLJatim

Petrokimia Gresik menggandeng Bank BRI Kantor Wilayah (Kanwil) Surabaya, melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk menjamin akses permodalan petani di Jawa Timur. 


Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo menuturkan, Petrokimia Gresik melalui program Agro Solution berupaya mendongkrak produktivitas pertanian dan perkebunan rakyat, khususnya di Jawa Timur, sebagai provinsi sentra produksi pertanian nasional.

"Meskipun secara agregat produksi komoditas pertanian mengalami peningkatan dan dari sisi produktivitas capainya masih belum stabil. Hal tersebut akibat produktivitas petani masih menghadapi sejumlah kendala, salah satunya kesulitan akses sarana produksi dan permodalan,” katanya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (16/4)

Selain akses permodalan, kendala lain yang dihadapi petani diantaranya, terbatasnya pendampingan kepada petani, harga jual hasil panen cenderung turun saat panen, serta belum terlindunginya petani dari risiko gagal panen. 

Untuk itu, lanjut Dwi Satriyo, Petrokimia Gresik melalui program Agro Solution yang di inisasi Pupuk Indonesia ingin memfasilitasi petani agar dapat mengakses fasilitas permodalan dari lembaga keuangan. Yakni, Bank BRI Kantor Wilayah Surabaya untuk menyediakan fasilitas permodalan usahatani melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) Petani.

“Melalui program Agro Solution, Petrokimia Gresik bekerja sama dengan berbagai stakeholder berupaya memberikan solusi atas berbagai kendala yang dihadapi petani. Jika kendala pertanian tersebut terurai, maka peningkatan produktivitas hasil pertanian dalam rangka mendongkrak kesejahteraan petani dapat tercapai,” ujarnya.

"Program utama Petrokimia Gresik adalah bertugas menyediakan pupuk non-subsidi berkualitas, kawalan budidaya, kawalan pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman (HPT) melalui anak perusahaan, yaitu Petrosida Gresik dan Petrokimia Kayaku, serta layanan Mobil Uji Tanah (MUT) agar petani dapat memperoleh rekomendasi pemupukan sesuai dengan kondisi tanah dan kebutuhan tanaman," tegasnya.

Melalui program Agro Solution, Dwi Satriyo berharap petani dapat mengenal dan menggunakan pupuk non-subsidi produksi Petrokimia Gresik untuk mendongkrak produktivitas usahatani serta kualitas produk pertanian dan perkebunan, sehingga pendapatan dan kesejahteraan petani meningkat.

"Sebelumnya, Petrokimia Gresik juga telah menandatangani MoU kerja sama program Agro Solution dengan Pabrik Gula (PG) Gempolkerep untuk pendampingan petani tebu di Jawa Timur, dengan target lahan yang akan digarap antara 8 ribu hingga 10 ribu hektar, " ungkapnya.

"Selain itu, Petrokimia Gresik juga menjalankan program Agro Solution bersama petani jagung di Lombok Timur, petani padi di Bojonegoro, dan petani komoditas lainnya di Jawa Barat, Jawa Tengah dan NTB," tandasnya.