Soal Reshuffle, Hendri Satrio: Bukan Cuma Sasar Dua Menteri

Presiden Joko Widodo melantik enam menteri, lima wakil menteri dan dua kepala badan di Istana Negara, Rabu 23 Desember 2020/RMOL
Presiden Joko Widodo melantik enam menteri, lima wakil menteri dan dua kepala badan di Istana Negara, Rabu 23 Desember 2020/RMOL

Pendiri KedaiKOPI (Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia) Hendri Satrio menilai kocok ulang alias reshuffle kabinet yang dilakukan oleh Presiden Jokowi adalah bagian dari upaya ayahanda Gibran Rakabuming itu meninggalkan legacy yang baik terhadap pemerintahanya.


"Saya sih yakin pak Jokowi, kalau melakukan reshuffle lagi ini memang semata-mata untuk legacy dia jadi lebih baik,” kata Hendri saat menjadi pembicara diskusi “Dua Sisi” di Tv One, Kamis malam (15/4).

Hal ini menurut Hendri sangat masuk akal, pasalnya, masa bakti Presiden Joko Widodo yang sudah hampir habis sehingga reshuffle yang akan dilakukan nantinya tidak hanya sekedar masalah nomenklatur yakni penggabungan Kemenristek dan Kemendikbud atau bagi-bagi jatah kursi kepada Partai Politik.

“Makanya saya menduga tidak hanya dua kementrian (yang digabung) saja, tapi ada kementrian yang lain (yang akan di reshuffle),” tandas Hendri.

Keyakinan Hendri akan ada perombakan kabinet tidak hanya dua kementrian, sangat dirasakan olehnya. Ia mengungkap beberapa humas dari Kementrian bahkan telah menghubunginya langsung untuk meminta agar dikomentari atau dengan kata lain membuat satu survei tingkat kepuasan masyarakat terhadap kementrian tersebut.

“Saya merasakan juga ketegangan para menteri-menteri Jokowi ini,” pungkas Hendri seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL.