Pemindahan Ibukota Negara ke Kalimantan Timur diyakini tidak berdampak signifikan terhadap pemerataan pertumbuhan ekonomi antar daerah.
- PT Utomo Chargerplus Indonesia MoU dengan PLN, Momentum Dorong Pertumbuhan Kendaraan Listrik di Jawa Timur
- Sinergi BTN-REI Optimistis Sukseskan Program Sejuta Rumah
- Menperin: Realisasi Investasi Sektor Manufaktur Capai Rp 88 Triliun, Naik 38 Persen
Bahkan pembangunan IKN juga tidak akan berkontribusi banyak terhadap pertumbuhan ekonomi makro.
Hal tersebut disampaikan Head of Center of Macroeconomics and Finance Indef, M Rizal Taufikurahman merujuk pada studi Indef yang mengungkap kontribusi IKN hanya 0,02 persen terhadap perekonomian nasional jangka pendek.
“Memang untuk pertumbuhan ekonomi ini tidak bisa diharapkan dari pemindahan ibukota negara ini,” kata Rizal, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, dalam webinar Narasi Institute membahas soal pemindahan ibukota, Jumat (16/4).
Bahkan, dampak ekonomi juga diyakini tak signifikan terhadap perekonomian Kalimantan Timur itu sendiri sebagai tuan rumah. Ia memaparkan, dampak ekonomi Kalimantan Timur jangka pendek pemindahan IKN hanya sebesar 6,83 persen.
Oleh sebab itu, ia pun menilai ada hal lain yang perlu difokuskan pemerintah di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, dibanding hanya proyek pemindahan ibukota negara.
“Masalah yang sekarang ada di hadapan kita itu Covid-19,” tandasnya.
- Wali Kota Eri Cahyadi Dukung Perempuan Surabaya Menjadi Entrepreneur
- Bank BTN Gelar Rapat Kerja Tahun 2024
- Diterpa Isu Akuisisi, Laba Bersih BTN Syariah Meroket 118,08 Persen