Terhambat Pasokan, Laju Vaksinasi Di Bulan Ramadhan Melambat

Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net

Laju vaksinasi dalam beberapa hari terakhir di Indonesia mulai melambat, dan diperkirakan tidak akan mengalami peningkatan yang signifikan lantaran adanya gangguan pasokan.


Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, hingga saat ini Indonesia telah memvaksinasi 16,5 juta penduduk, baik untuk satu maupun dua dosis.

Angka tersebut naik cukup cepat dari sekitar 10 juta pada dua pekan sebelumnya. Sehingga Indonesia masuk ke dalam daftar negara terdepan dalam program vaksinasi.

Kendati begitu, Budi mengungkap hambatan yang tengah dialami oleh Indonesia dan banyak negara lainnya terkait pasokan vaksin. Sehingga laju vaksinasi terpaksa harus diperlambat.

"Laju vaksinasi kita pernah tembus 500 ribu dua minggu lalu. Namun karena memang ada gangguan supply dari India, sehingga akhirnya kita turun kembali," ujarnya dalam webinar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada Minggu (18/4).

Selama bulan Ramadhan, Budi menyebut laju vaksinasi Indonesia akan berada pada angka 250 hingga 300 ribu per hari.

Berdasarkan rencana, Budi melanjutkan, Indonesia seharusnya mendapatkan 15 juta dosis vaksin pada Maret dan April. Dengan begitu, laju vaksinasi dapat didorong hingga 500 ribu per hari.

Namun gangguan pasokan menyebabkan Indonesia hanya memiliki sekitar 8 hingga 10 juta dosis.

"Kita harapkan di bulan Mei-Juni bisa kita naikan ke 750 ribu per hari, dan sesudah Juli itu akan jadi 1 juta sampai 1,3 juta per hari. Karena memang pada saat itulah jumlah vaksinnya akan datang banyak," jelas dia.

Pemerintah sendiri telah menargetkan agar 181,5 juta penduduk di atas 18 tahun untuk divaksinasi. Artinya, 100 persen dari populasi di atas 18 tahun akan divaksinasi.

Dengan target  tersebut, Indonesia membutuhkan sekitar 363 juta dosis vaksin Covid-19. Sementara  dengan tambahan cadangan, Indonesia membutuhkan 426 juta dosis vaksin.