Bupati Bangli-Bali Ajak Forkopimda, Kepala SKPD dan Pelaku Pariwisata Bangli Sharing Masalah Kepariwisataan

Kunjungan Bupati Bangli – Bali, Sang Nyoman Sedana Arta, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Bangli, para kepala SKPD dan pelaku pariwisata/Dok Hms
Kunjungan Bupati Bangli – Bali, Sang Nyoman Sedana Arta, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Bangli, para kepala SKPD dan pelaku pariwisata/Dok Hms

Bupati Bangli–Bali, Sang Nyoman Sedana Arta mengajak jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Bangli, para kepala SKPD dan pelaku pariwisata berkunjung ke Banyuwangi, Selasa (20/4). Tujuannya untuk sharing masalah kepariwisataan.


Rombongan yang berjumlah 50 orang tersebut diterima Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani di Kantor Pemkab Banyuwangi.

Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta mengaku banyak mendengar bagaimana Banyuwangi mampu mengemas pariwisatanya dengan baik.

“Ada banyak cerita keberhasilan  tentang Banyuwangi yang ingin kami adopsi. Kami ingin meniru dan menyesuaikannya dengan potensi yang kami miliki. Termasuk bagaimana Banyuwangi memanfaatkan instrumen teknologi informasi dalam melakukan monitoring pajak terhadap hotel dan restoran,”kata Bupati Nyoman.

“Meski Kabupaten Bangli adalah satu-satunya kabupaten di Provinsi Bali yang tidak memiliki pantai, namun kami ingin mengoptimalkan potensi yang kami miliki. Di tempat kami terdapat beberapa potensi mulai dari sumber daya alam, warisan budaya benda dan non benda, adat istiadat. Namun kami belum optimal dalam mengembangkannya untuk kesejahteraan rakyat,”  kata Bupati Nyoman.

Destinasi wisata dan kekhasan potensi yang dimaksud, lanjut Bupati Nyoman, antara lain Danau Kintamani, Gunung Batur, Desa Wisata Penglipuran, kopi arabika kintamani yang sudah tersertifikasi dunia, dan anjing ras Kintamani yang begitu diminati orang untuk dikembangbiakkan di luar Pulau Bali.

"Presiden Jokowi mengatakan, kota yang sukses bukanlah kota yang baik-baik saja, tapi adalah kota yang cepat dalam melakukan langkah strategis yang merupakan kunci dalam memajukan daerah. Maka menduplikasi suatu daerah  saat ini adalah suatu keniscayaan. Karena itu kami ingin meniru Banyuwangi yang sukses membuat banyak terobosan," tandasnya.

Sementara itu, Bupati Ipuk mengatakan, berbagai inovasi sengaja digagas Banyuwangi untuk menyejahterakan warganya. Termasuk saat dunia pariwisata Banyuwangi mengalami penurunan akibat pandemi.

"Kami serius menerapkan protokol kesehatan ketat di sektor wisata dengan melakukan sertifikasi pada destinasi, hotel dan restoran dengan pembatasan pengunjung dengan penggunaan teknologi.

Kesempatan itu tak dilewatkan sejumlah  peserta untuk mengajukan pertanyaan.  Salah satunya Kepala Kejaksaan Negeri Bangli, Ery Syarifah. Ery menanyakan penerapan teknologi pada penarikan pajak hotel dan restoran.

Kepala Badan Pendapatan Daerah, Alief Rachman Kartiono menambahkan, di Banyuwangi, seluruh hotel dan restoran yang menjadi wajib pajak semuanya didata. Kemudian pemkab memasang e-tax atau alat penghitung pajak. Alat e-tax yang dipasang memudahkan pemkab untuk memonitor jumlah pajak yang harus dibayarkan.

"Jadi kami tidak hanya mengandalkan petugas secara manual saja tapi juga sudah merancang sistem dan aplikasi perpajakan. Semua jenis mata pajak kami sudah online. Kami menghindari bertemu lansung wajib pajak. Kecuali mereka yang bermasalah," pungkas Alief.

Hadir dalam kunjungan ini selain Bupati Bangli, ada sejumlah anggota Forkopimda Bangli. Antara lain Kajari Bangli, Ery Syarifah, Ketua Pengadilan Negeri Bangli, Redite Ika Septiana, juga Wakapolres, I Gede Wali. Selain itu ada Sekda Bangli,  Ida Bagus Gede Giri Putra, Asisten I, I Nyoman Puja dan Asisten II, I Nyoman Widiana, serta para kepala SKPD dan para pelaku wisata.