Secara resmi mudik lebaran telah dinyatakan dilarang oleh pemerintah. Kabupaten Bondowoso pun mulai merespon larangan tersebut dengan Apel Kesiapan Larang Mudik Lebaran, Senin (26/4) di Alun-alun Raden Bagus Asra, Bondowoso.
- Pemadaman Lampu PJU Dikeluhkan Warga Bondowoso
- Sertijab Pj. Gubernur Jatim, Adhy Karyono Komitmen Lanjutkan Pembangunan dan Pelayanan Publik yang CETTAR Bagi Masyarakat
- TWSL Kota Probolinggo Gratiskan 50 Pengunjung Pertama Di Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Kabupaten Bondowoso yang secara geografis berada di tengah-tengah wilayah, sangat memungkinkan banyak jalur tikus yang bisa dilalui para warga yang nekad melakukan mudik.
"Tergabung dengan Rayon Pengamanan Jalur Mudik antar Kabupaten Jember, Situbondo dan Banyuwangi, memaksa Bodowoso memaksimalkan area perbatasan dengan Kabupaten tetangga," kata Kapolres Bondowoso, AKBP Erick Frendriz, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
"Kita sementara antisipasi penyekatan di perbatasan kabupaten tersebut," sambungnya.
Erick menambahkan, nantinya seluruh pemudik yang melewati pos penyekatan, akan dilakukan cek suhu dan jika ada indikasi terpapar Covid-19 nantinya akan di karantina di PPKM mikro setempat.
"Jika didapati pemudik yang melewati jalur penyekatan, lalu suhu tubuhnya tinggi akan kami karantina 5x24 jam," jelas Erick.
Selain itu, kata Kapolres, menjelang hari-hari besar keagamaan seperti lebaran biasanya kebutuhan masyarakat meningkat, dan memungkinkan tindakan kriminal juga akan demikian.
Pihaknya sudah menyiapkan seluruh pasukan untuk lebih intens patroli pengamanan, terutama ditempat dimana banyak warga beraktivitas.
"Kami rutin patroli sekali sehari, khusus saat ini kita lakukan dua kali sehari utamanya sore dan malam hari," pungkas Kapolres.(gik)
- Kesepakatan Bersama Pengelolaan PI 10 Persen, Gubernur Khofifah Harap Jadi Pengungkit Ekonomi dan Pembangunan Daerah
- Warga Karanganyar Antre Beli Beras Murah
- Momen Hardiknas, Bersama Kelompok Pecinta Lingkungan dan Para Srikandi Gelar Bersih-bersih Pantai