Peristiwa petasan rancikan meletus tewaskan kakak beradik, Sunardi (23) dan Samuri (21). Warga sekitar mengaku mendengar dasyatnya ledakan.
- Hama Tikus Menyerang, DKPP Kota Kediri dan Petani Pasang Jebakan
- Wali Kota Eri Cahyadi Sinkronisasi Penanganan Banjir dengan Masa Kepemimpinan Sebelumnya
- Dinilai Ganggu Kekusyukan Sahur, Polisi Hentikan Parade Sound Battle di Pantai Selatan Jember
"Terdengar, Mbak. Sekitar rumah (korban) kacanya getar semua. Saya keluar ada api gitu dari rumah bagian atas rumah korban, " ujar salah satu warga bernama Toro (24), Rabu (28/4).
Dia mengeklaim, memang keduanya sering membuat petasan racikan. Tahun lalu juga membuat, namun tidak sebanyak tahun ini hingga berbuah ledakan.
"Bahan racikan yang diputar mesiu ada 10 kg an. Yang sudah jadi ada 6.000 petasan, " tegasnya.
Menurutnya, dari kabar yang beredar, kakak beradik itu membuat petasan racikan bakal dipasang di balon udara yang akan diterbangkan pada saat hari raya Idul Fitri.
Toro menambahkan, saat di TKP dia pun melihat ada serbuk petasan yang diracik kurang lebih 10 kilogram. Saat melihat posisi korban, menurutnya si Sunardi mengaduk bahan petasan sementara Samuri duduk di dekat kakaknya.
Selain rumahnya, ternyata ada satu rumah tetangganya yang pecah kaca akibat ledakan. Total ada 6 ribu petasan yang akan dipasang di balon udara.
Sementara, Kapolsek Sukorejo AKP Beny Hartono menambahkan saat kejadian bahkan anggotanya yang piket mendengar bunyi ledakan.
"Sekitar pukul 22.00 WIB, ada laporan listrik padam di satu rumah. Saat dicek ternyata akibat ledakan petasan," pungkasnya.
Hingga saat ini proses olah TKP masih berlangsung. Polisi masih melakukan penyidikan lebih lanjut.
- Panitia Pilkades Dianggap Tidak Netral, Ratusan Warga Lurug Kantor Kecamatan Dringu
- Hari Raya Idul Adha, Pemkab Bondowoso Kurban 8 Ekor Sapi Kepada Masyaraka
- Pemkab dan Polres Jember Massifkan Vaksinasi di Pesantren-pesantren