Logo Baru Madiun Kota Pendekar Tuai Kritikan, Budayawan: Jelek!

Logo Madiun Kota Pendekar yang baru dilaunching/Ist
Logo Madiun Kota Pendekar yang baru dilaunching/Ist

Usai diresmikan logo Madiun Kota Pendekar, Pemerintah Kota Madiun banyak menuai kritikan. Kritikan tersebut datang dari masyarakat melalui media sosial (Medsos).


Hal yang sama juga disampaikan anggota DPRD Kota Madiun dari PSI Bagus Panuntun. Menurutnya logo kota Madiun yang baru diresmikan kemarin Jumat (30/4) malam di Ngrowo Bening tidak menggambarkan secara keseluruhan makna dan identitas dari kota.

"Saya sempat kaget siapa ini yang bikin," kata Bagus dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (1/5).

Bagus menambahkan, bahwa kota Madiun terkenal gudangnya ilustrator dan design. Tentunya peluang keterlibatan dari anak muda dan ahli-ahli budaya yang ada di Kota Madiun akan senang jika dilibatkan.

"Sangat penting sekali city branding untuk sebuah kota. Karena city branding adalah perangkat pembangunan ekonomi perkotaan," jelas Bagus.

Hal senada juga disampaikan budayawan dan komikus asal kota Madiun Aji Prasetyo. Aji menyampaikan kritik atas logo tersebut. Ia menilai secara estetis logo tersebut jauh dari yang diharapkan, sehingga wajar jika warganet juga ramai-ramai memberikan kritik.

"Sederhananya begini: logo ini jelek. Usaha kecil sekalipun gak akan mau didesainkan logo dengan kualitas gambar seperti ini. Dikasih gratis saja gak mau, apalagi bayar,” ungkap Aji Prasetyo melalui telpon selularnya.

Aji pun mengusulkan agar masyarakat mendesak Pemkot Madiun membatalkan logo tersebut  dan merevisinya atau lebih baik menggunakan logo yang lama saja.

"Saatnya warga kota buka suara. Mari kita tolak rame-rame sebelum kita jadi bahan bullyan skala nasional,” tegasnya.

Sementara itu, Walikota Madiun Maidi tidak mempermasalahkan jika banyak masyarakat yang berkomentar negatif di media sosial. Maidi mempersilahkan masyarakat yang belum memahami logo tersebut, diaarankan untuk bertanya ke Dinas terkait yang membidangi. Serta jika ada saran, masyarakat bisa menyampaikannya ke Pemkot.

"Medsos silahkan saja. Yang jelas, 14 perguruan sudah diundang, kemarin juga datang. IPSI juga begitu kami mintai kajian. Dan pakaian pun juga sudah disetujui, tidak menunjukkan salah satu perguruan. Jadi orang yang berkomentar di medsos itu nggak tau saja. Makanya kalau nggak tau tanya yang tau. Pahami dulu, jangan asal bicara," pungkas Maidi.

Sekedar diketahui, logo Madiun Kota Pendekar yang baru dilaunching kemarin malam itu akan dipasang pada baju pendekar dan akan dipakai pada saat hari jadi Kota Madiun ke 103.

Logo itu menggambarkan seorang pendekar dengan gerakan interval jurus lima IPSI yang akan menjadi pelopor perubahan seni budaya pencak silat di Kota Madiun.