Pembangunan Infrastruktur Jokowi Terlalu Ambisius Tanpa Memikirkan Keuangan Negara yang Terpuruk 

Presiden Joko Widodo saat meninjau lokasi ibukota baru/Net
Presiden Joko Widodo saat meninjau lokasi ibukota baru/Net

Pakar politik dan hukum dari Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam menilai saat kondisi pandemi Covid-19 dan banyaknya utang yang harus dibayar, pemerintah justru masih tidak memperhitungkan potensi keuangan negara yang makin terpuruk.


Menurut Saiful, pembangunan proyek infrastruktur yang dikebut di era Presiden Joko Widodo dianggap terlalu ambisius karena dilakukan tanpa perhitungan potensi keuangan negara yang matang. 

"Pembangunan proyek oleh Jokowi terlalu ambisius, tidak memperhitungkan potensi keuangan negara yang makin terpuruk, sehingga mestinya kontrol terhadap pembangunan infrastruktur harus secara objektif dilakukan," ujar Saiful dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (4/5).

Padahal, kata Saiful, persoalan lain seperti sandang, papan, dan pangan muncul. Akan tetapi, pemerintah masih ingin menggenjot infrastruktur.

"Sehingga pada akhirnya harus mengorbankan proyek infrastruktur menjadi mangkrak. Artinya kan disitu dapat dinilai kurang perencanaan yang matang," kata Saiful.

Semestinya sambung Saiful, tidak ada infrastruktur yang mangkrak kalau ada perhitungan yang matang.

"Untuk itu saya kira dalam pembangunan infrastruktur jangan terlalu ambisius, sebaiknya lebih mengutamakan perhitungan yang matang, kalau tidak ingin lebih banyak lagi proyek infrastruktur terus-menerus mangkrak," pungkasnya.