Banyuwangi Kerahkan 889 Personil untuk Penyekatan Larangan Mudik

Apel gelar pasukan/Dok Hms
Apel gelar pasukan/Dok Hms

Polresta Banyuwangi siap melakukan penyekatan pelarangan mudik lebaran 2021. Sebanyak 889 pasukan dikerahkan melalui operasi Ketupat Semeru 2021.


Apel gelar pasukan tersebut digelar di halaman Mapolresta Banyuwangi, Rabu (5/4). 

Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah bertindak selaku inspektur upacara didampingi Kapolresta Banyuwangi, Kombes Arman Asmara Syarifuddin. 

Membacakan sambutan Kepala Kepolisian RI, Listyo Sigit Prabowo, Wabup Sugirah menyebut kewaspadaan terhadap arus mudik perlu ditingkatkan. 

"Keinginan masyarakat untuk mudik sulit ditahan. Apabila tidak dilarang, ada 81 juta orang yang mudik, dan sekarang meski sudah dilarang masih terdapat 17,5 juta orang yang akan mudik. Ini yang harus diwaspadai sebab berpotensi menjadi penyebab meningkatnya jumlah penderita covid di Indonesia," ujar Wabup Sugirah.

Wabup meminta agar masyarakat Indonesia tidak abai. Berkaca dari kasus tsunami covid yang melanda India, dimana angka kematian menembus 350.000 jiwa per hari, maka sudah sepantasnyalah pengawasan terhadap pelaku perjalanan, baik perjalanan lokal maupun internasional diperketat. 

"Begitu pula dengan aktivitas kerumunan di dalamnya, sehingga halal bihalal dan takbir keliling dilarang dilakukan," tambahnya. 

Karena itu digelar operasi ketupat Semeru 2021 yang akan dilakukan selama 12 hari, mulai 6 - 17 Mei 2021. Operasi ketupat ini bertujuan untuk menjamin keamanan masyarakat dan menghindarkan masyarakat dari covid. Serta mencegah masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan mudik.

"Instruksi Kapolri ini sudah tepat, dan kita harus mematuhinya. Kita butuh kerjasama secara luas dari semua pihak, termasuk masyarakat. Dan kami himbau agar masyarakat di luar Banyuwangi untuk tidak mudik dulu. Bersabarlah dulu sampai covid bisa kita atasi," tandas Wabup Sugirah.

Sementara itu, ditambahkan Kapolresta Kombes Arman Asmara Syarifuddin, total 889 personil yang akan diterjunkan di Banyuwangi. Ditambah lagi juga adanya petugas bantuan dari pasukan dari Polda Jatim maupun Mabes Polri. 

"889 personil tersebut merupakan personil gabungan, termasuk di dalamnya TNI/Polri, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, dan lain-lain," terangnya.

Terdapat beberapa pos penyekatan di wilayah perbatasan Banyuwangi. Yaitu dua di Wongsorejo, yakni di Jembatan Timbang Ketapang dan di ASDP Ketapang, Kalibaru, dan Licin. Selain itu juga ada 9 pos pelayanan yang lokasinya di beberapa tempat wisata.

"Pengamanan juga dilakukan di tempat-tempat ibadah yang digunakan untuk sholat tarawih dan sholat idul fitri. Juga bandara, terminal, stasiun kereta api, pelabuhan, dan tempat perbelanjaan," bebernya. 

Di samping juga pengamanan atas kemungkinan terjadinya tindakan kejahatan dari para pelaku kriminalitas, terorisme, dan peredaran senjata api, senjata tajam, mercon, miras, narkoba, maupun makanan minuman kadaluarsa.