Baru Empat bulan Jabat, KPLP Lapas Kelas IIA Jember Dijemput Paksa Polisi

Logo Kantor Berita RMOLJatim
Logo Kantor Berita RMOLJatim

Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Kelas IIA Jember, WD, dijemput paksa anggota Polsek Bangunrejo, Banyuwangi. WD dianggap tidak kooperatif saat dipanggil polisi.


WD diamankan saat pulang dinas dari tempat kerjanya di Jalan PB. Sudirman, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Senin malam (3/5). 

Sebelumnya WD diduga terlibat kasus penipuan dengan modus menjanjikan warga Bangunrejo Banyuwangi untuk dapat lolos Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di wilayah Kemenkumham RI.

Kepala Lapas Kelas IIA Jember, Yandi Suyandi mengatakan, WD adalah KPLP yang baru berdinas di Lapas Kelas IIA Jember sekitar empat bulan lalu. Informasinya dia sudah tiga kali mangkir saat dipanggil penyidik Polsek Bangorejo.

"Sudah tiga kali dipanggil sebagai saksi, namun dia tidak datang. Ini sudah sesuai prosedur hukum. Jika tiga kali dipanggil tidak datang, maka penyidik melakukan penjemputan paksa," ucap Yandi Suyandi seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (4/5). 

Yandi menjelaskan bahwa kasus yang diduga menjerat WY tanpa sepengetahuannya. Sebab kasus tersebut merupakan urusan pribadi, dan pihaknya tidak bisa memantau dalam waktu 24 jam.  

Selain itu, kejadiannya di Kabupaten Banyuwangi. Menurut informasi, WD merayu orang untuk masuk jadi CPNS di Kemenkumham dengan membayar sejumlah uang dan dijanjikan lolos tes. 

Sebelum WD dijemput, pihak Polsek Bangunrejo sempat berkoordinasi Lapas Kelas IIA Jember. Namun disarankan agar penjemputan dilakukan setelah lepas dinas.

"Dia dinas sekitar pukul 19.25 WIB. Karena selepas jam dinas itu, dia kan sudah masyarakat biasa," katanya.

Terkait kasus tersebut, Yandi menghimbau masyarakat untuk lebih hati-hati dan waspada dan tidak mudah percaya jika ada orang meminta uang dan menjamin lulus CPNS di lingkungan Kemenkumham. 

"Sekarang sudah pakai sistem CAT (Computer Assisted Test). Saya perhatikan yang diterima di sini, (Lapas Kelas IIA Jember) lulus murni, juga orang biasa-biasa saja, namun orangnya berkualitas," jelasnya. 

Dari informasi yang beredar, kasus dugaan penipuan berkaitan dengan rekrutmen CPNS di lingkungan Kemenkumham, yang menjadi korban adalah warga Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi. Korban sudah mengeluarkan dana Rp 350 juta, namun dinyatakan tidak lulus CPNS.