Merawat Orang Marori

Ilustrasi Kehidpan Sosial Masyarakat Marori
Ilustrasi Kehidpan Sosial Masyarakat Marori

Siapa yang bertanggung jawab terhadap transmisi pengetahuan lokal. Pengetahuan lokal adalah kekuatan dalam ingatan yang terus menerus di bawa dari generasi ke generasi . Proses transmisi setiap kelompok suku dan komunitas berbeda-beda tergantung dari kekuatan dari suku itu menertibkan hubungan mereka dalam sistem sosial dan pemeliharaan .

Integrasi kognitif sekolah sekarang dengan pengalaman metakognitif dari kesadaran siswa dari kehidupan lampau orang tua menjadi hilang karena proses reduksinya ini tidak mengintegrasikan kebudayaan menjadi bagian dari Instrumen penting. Kita hidupkan kembali pada level ingatan.

Pemberian Nama Tempat dan Jalan

Pengetahuan lokal akan tempat menjadi amat sangat penting dalam memahami pengetahuan lokal karena budaya tutur lisan dalam sistem pewarisan pengetahuan lokal bagi orang asli Papua. Pengetahuan lokal dalam banyak segi misalnya pengetahuan akan batas hak ulayat sangat dipengaruhi oleh penggunaan nama lokal.

Pengetahuan Wilayah Adat

Perubahan generasi gadget akan selalu punya implikasi serius terkait dengan ingatan -ingat semenjak awal pertumbuhan dengan pengetahuan lokal karena kita sudah hilang dalam penggunaan bahasa ibu karena transmisi yang rendah. Pengetahuan spasial (Pengenalan ruang akan hilang )

Peta Sejarah Kampung

Penandaan nama hilang maka dengan sendirinya ingatan tentang itu akan hilang juga. Penanda akan ruang kehidupan berkaitan dengan sejarah

Misalnya anak-anak Kampung khusus di wasur tidak akan ingat dengan pasti hubungan sumur Wosul dengan kehadiran masyarakat Kampung Wasur . Selalu jadi bahan renungan kita belajar di sekolah seolah -seolah kita tercerabut dari akar budaya kita. Karena pengetahuan lokal ini tidak dihidupkan dan diproduksi di sekolah -sekolah kita.

Merawat Ingatan Yang Dilupakan 

Apakah peran -peran sungai dalam tradisi dan pengetahuan lokal. Perspektif ini muncul berdasarkan ingatan -ingatan mengenai pengetahuan lokal Orang Marori di Kampung Wasur. 

Kali di Sekitar Kampung

Kali Nadir

Dalam perspektif Orang Maori sungai -sungai kecil menjadi pedoman penting untuk menceritakan tata kehidupan pada Zaman dahulu . Ingatan terakhir mengenai tutur ini hanya berkisar mengenai pergerakan suku kecil Manggey yang menempati sungai Ndalir . Saya ingat betul tetua itu menceritakan mengenai perpindahan orang -orang Dalam perjalanannya sungai ndalir menempati peran penting dalam fungsi spiritual dan ekologis.

Kali Taram.

Taram menjadi fungsi pertama dalam pengetahuan sakral .Dalam situasi sekarang ini fungsi sungai ini hilang dari ingatan kita mengenai pentingnya dalam kosmologi kehidupan Orang -orang lokal . Kosmologi kehidupan dan perspektif terhadap sungai ini hilang dari ingatan kita tentang peran sungai dalam jangka waktu lama dan panjang dan peradaban suku Marori. Kali Taram ini bermula dari pantai dan menyusuri sekitar kampung wasur dan berakhir di Papua new Gunea. Keliatan hanya pemandangan sebuah hutan yang hilang dari kita menurut saya ada perspektif historisnya .

Perspektif mengenai sungai -sungai dalam jejak peradaban sebuah kampung memiliki peran penting . Bisa di bayangkan alasan pemindahan kampung bisa jadi hanya faktor ketersediaan dan juga alasan perspektif historis.

Kita mungkin harus lebih mendalami lebih logis mengenai peran penting jejak peradaban sungai -sungai sebagai bagian dari Orang lokal .

Dari Mbur mencari air di kali Taram.

Cerita -cerita mengenai peran kali taram dalam perspektif orang Marori meliputi peran kehidupan dan sejarah . Peran kehidupan karena penguasaan tempat untuk kehidupan didasarkan pada pengetahuan mengenai wilayah adat . Orang dari Mbur akan pergi ke Mbinenjikier karena kepemilikan lahan .

Bisa dibayangkan jalan dilakukan berkilo-kilo untuk menimba air di sungai taram dengan jarak kampung lama mbur yang begitu

Kampung lama sebelumnya menempati wilayah sungai ini, misalnya Bud, Yomble . Ini adalah wilayah yang berdekatan dengan sungai Taram . Jadi pada masa sebelumnya Sungai Taram ini menjadi bagian penting dari kehidupan.

Agustinus Mahuze 

Penulis adalah Budayawan Suku Asli Marind