Masuknya Warga Negara Asing (WNA) asal China ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis kemarin (6/5), di tengah pelarangan mudik, membuat miris.
- Dugaan Pelanggaran Administrasi, KPU Dilaporkan ke Bawaslu
- Prabowo Subianto: Pak Jokowi Sangat Memikirkan Rakyat Paling Bawah, Saya Saksinya!
- Pengakuan Negara Ada 12 Pelanggaran HAM Berat di Masa Lalu Hanya Retorika dan Ilusi
"Aneh saja di saat rakyat hendak bertemu orangtua dan kerabat, pemerintah membuat kebijakan melarang mudik namun kenyataan pahit terpampang TKA China dipersilahkan masuk," terang Ketua Harian Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah (PPKN), Tjetjep Muhammad Yasin pada Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (8/5).
Ditambahkan Gus Yasin, makin menyedihkan jika alasan TKA China masuk Indonesia bertujuan untuk bekerja di proyek strategis nasional dan objek vital, penyatuan keluarga, bantuan medis dan kemanusiaan, serta kru alatangkut.
"Rakyat serba kesulitan. Banyak pemutusan kerja dan mencari kerja juga sulit. Masyarakat kecil sangat sulit menjual dagangannya karena hampir tidak ada perputaran uang, ditambah Covid-19 yang semakin membuat ekonomi rakyat turun. Faktanya, TKA China malah diberi pekerjaan. Terasa sangat menyesakkan," jelasnya.
Menurut Gus Yasin, saat ini pemerintah telah gagal mengelola ekonomi. Tidak aneh kalau ada gugatan ke Presiden dan DPR. Sementara mayoritas partai politik membebek.
"Pemimpin yang baik hadir untuk mensejahterakan rakyatnya bukan rakyat negara lain, begitu juga dengan wakil rakyat yang baik dipilih untuk menyambung suara rakyat bukan suara penguasa," tutupnya.
- LaNyalla Dorong Jokowi agar Memberi Kesempatan Koperasi Kelola Sumber Daya Alam
- Buya Anwar Abbas Usulkan Kemenag Bentuk Lembaga Khusus Bisnis Urusan Haji
- Usai Amandemen 2002, Demokrasi Berubah dari Rakyat, oleh Partai, untuk Kekuasaan