Lantik 59 Pejabat Kades, Bupati Jember Minta Maksimalkan Program Pemerintah

Bupati Jember, Hendy Siswanto menyerahkan SK PJ, Kepada 10 perwakilan PJ Kades di Jember.
Bupati Jember, Hendy Siswanto menyerahkan SK PJ, Kepada 10 perwakilan PJ Kades di Jember.

Untuk mengisi kekosongan jabatan Kepala Desa di 59 Desa Di Kabupaten Jember, Bupati Jember, Ir. H. Hendy Siswanto melantik Penjabat Kepala Desa, di Aula PB. Sudirman Kantor Pemkab Jember, Sabtu (08/05).


Pelantikan 59 pejabat kades tersebut, hanya melalui perwakilan 10 pejabat kades saja, karena  pandemi Covid-19. 

Menurut Bupati Jember, Hendy Siswanto pengisian Jabatan ke 59 Kades ini dilakukan, karena masa jabatan kades tersesbut sudah habis serta ada yang meninggal dunia. Terlebih lagi dalam waktu dekat, akan digelar Pilkades serentak.

"Alhamdulillah, kami sudah melantik 59 pejabat kades dengan ASN untuk mengisi kekosongan jabatan, hingga terlaksana pilkades. Karena situasi pandemi Covid 19, kami hanya mewakilkan kepada 10 Kades, yang lain langsung diserahkan ke tempat masing-masing," ucap Hendy, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, (8/5).

 Dalam kesempatan tersebut,  Hendy  berpesan agar para pejabat kades tersebut, betul-betul memaksimalkan peran desa dalam mendukung program pemerintah. Sebab,  peran kepala desa merupakan ujung tombak kesuksesan pelaksanaan Program pemerintah.

"Kami berharap dalam kepemimpinan bapak, bisa menyelesaikan berbagai di desa masing-masing, hingga terpilih kades yang definitif. Jangan melihat waktu yang singkat, jangan membandingkan dengan Kades definitif. PJ kades dan defenitif sama saja, jika mampu memaksimalkan peran, hingga terpilih kades defenitif, pilihan rakyat. Tentu ini tugas mulia," ujar Hendy. 

Dia menjelaskan, kemajuan Kabupaten Jember ini,  sangat tergantung dari kepala desanya yang memimpin. 

"Kami memiliki harapan besar kepada PJ kades yang dilantik dan seluruh kades lainnya. Karena Kabupaten Jember, masih memiliki persoalan besar, yakni persoalan kemiskinan dan stunting, serta AKI dan AKB, yang masih tinggi di kabupaten Jember," jelas Hendy.

"Ini adalah  persoalan yang harus diselesaikan secara bersama sama. Tidak mungkin Pemkab Jember, bisa menyelesaikan persoalan ini, tanpa bantuan PJ dan kades sebagai ujung tombak pembangunan di Desanya," tuturnya.