Bawa Senjata Laras Panjang, Polisi Probolinggo Perketat Penjagaan di Toko-toko Perhiasan

   Petugas kepolisian saat berjaga-jaga di toko perhiasan Jalan Panglima Sudirman, Kota Kraksaan/RMOLJatim
Petugas kepolisian saat berjaga-jaga di toko perhiasan Jalan Panglima Sudirman, Kota Kraksaan/RMOLJatim

Menjelang lebaran, Polres Probolinggo mulai mengamankan obyek obyek vital, seperti kantor bank, dan toko perhiasan emas. Penjagaan dilakukan dengan menempatkan anggota polisi bersenjata laras panjang pada jam jam rawan kriminalitas.


Kepala satuan Sabhara Polres Probolinggo, AKP Ahmad Jayadi mengatakan, selain perkantoran Pemerintahan, obyek yang menjadi titik pengamanan adalah kantor kantor bank, dan toko perhiasan emas. Ini karena transaksi keuangan di tempat tersebut sangat tinggi, sehingga rawan tindak kriminalitas.

"Apalagi menjelang Lebaran, tingkat kerawanan tindak kriminalitas cukup tinggi. Terutama pada kantor perbankan dan toko emas," ujarnya Ahmad Jayadi pada Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (11/5).

Menurutnya, di wilayah Kabupaten Probolinggo ada puluhan kantor bank, dan toko emas. Paling banyak jalan Panglima Sudirman, Kota Kraksaan. Kawasan ini termasuk kawasan ramai pengunjung, dan butuh kewaspadaan ekstra untuk memantau para pelaku kejahatan.

"Salah satu yang rawan tindak kejahatan adalah sepanjang jalan Pangsud. Selain banyak toko emas besar, kantor perbankan juga banyak di sepanjang jalan ini," terangnya.

Penempatan personel dilakukan di setiap kantor bank dan toko emas yang ramai didatangi pengunjung. Anggota polisi berjaga dengan membawa senjata lengkap laras panjang.

"Terutama pada hari dan jam rawan tindak kejahatan," ungkap dia.

Menjelang Lebaran sekarang ini, AKP Ahmad Jayadi meminta pada masyarakat ikut membantu pengamanan di wilayah hukum Polres Probolinggo. Sehingga kegiatan masyarakat, dan kegiatan keagamaan yang dilaksanakan berlangsung kondusif.

"Kalau masyarakat melihat kegiatan dan orang yang dianggap mencurigakan, segera laporkan ke polisi terdekat supaya bisa segera ditindaklanjuti. Jangan sampai masyarakat main hakim sendiri," pungkasnya.