Tim LF PCNU Gresik Tak Berhasil Melihat Hilal 

Ilustrasi pemantauan hilal Hari Raya Idul Fitri 1442 H/Net
Ilustrasi pemantauan hilal Hari Raya Idul Fitri 1442 H/Net

Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (LF PCNU) Kabupaten Gresik, melakukan pemantauan hilal (bulan) untuk menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah. 


Kegiatan yang berlangsung di Bukit Condrodipo, Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, pada, Selasa (11/5) sore. Diikuti oleh sejumlah pihak yang berkompeten dalam hal tersebut. 

Wakil Ketua LF PCNU Gresik, Muchyiddin Hasan mengatakan prosesi pemantauan hilal dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran pandemi covid-19.

"Pemantauan hilal, tadi dimulai sejak pukul 15.00 WIB hingga selesai, Bahkan, seluruh tahapan prosesi observasi yang kita laksanakan diliput oleh awak media hingga disiarkan secara langsung televisi swasta lokal dan nasional," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (11/5).

Dalam pantauan yang dilakukan selama dua jam lebih, tidak ada satupun dari tim LF PCNU yang berhasil melihat penampakan hilal. Baik yang memantau dengan mata telanjang maupun mengunakan teropong atau teleskop hingga peralatan cangih yang digunakan tim untuk melihat bulan (hilal).

"Hasil pengamatan hilal yang telah kami lakukan hari ini, langsung kita kirim ke Kementerian Agama (Kemenang) RI untuk dijadikan rekomendasi dalam sidang Isbat dalam menentukan 1 Syawal 1442 Hijriah," tegasnya.

Atas hasil pantauan tersebut lanjut Muchyiddin, LF PCNU menyimpulkan Ramadhan digenapkan menjadi 30 hari. Dengan demikian, pada Rabu (12/5) besok masih masuk dalam hitungan Ramadhan.

"Tidak terlihatnya hilal pada hari, tim LF PCNU menyampaikan bahwa ibadah puasa Ramadhan disempurnakan menjadi 30 hari. Sehingga, 1 Syawal 1442 Hijriah atau hari raya Idul Fitri jatuh pada, Kamis (13/5)," tandasnya.

"Namun, untuk kepastian hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah, tentunya menunggu keputusan Kemenag RI yang diputuskan dalam sidang isbat," tutupnya.