Menag Yaqut: Idulfitri Saat Pandemi Makin Perkuat Nilai Kemanusiaan

Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas/Net
Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas/Net

Umat muslim Indonesia akan merayakan hari kemenangan Idulfitri 1 Syawal 1442 H, esok hari. Ini adalah kali kedua umat muslim merayakan Idulfitri di tengah pandemi.


Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas berharap, seluruh umat dapat mengambil pelajaran dari peristiwa ini. Salah satunya, lanjut Menag, umat diingatkan dengan ajaran agama bahwa menyelamatkan nyawa sesama adalah prioritas utama.

Umat muslim Indonesia akan merayakan hari kemenangan Idulfitri 1 Syawal 1442 H, esok hari. Ini adalah kali kedua umat muslim merayakan Idulfitri di tengah pandemi.

Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas berharap, seluruh umat dapat mengambil pelajaran dari peristiwa ini. Salah satunya, lanjut Menag, umat diingatkan dengan ajaran agama bahwa menyelamatkan nyawa sesama adalah prioritas utama.

Pandemi Covid-19 telah mempertajam pemahaman kita bahwa salah satu inti ajaran agama adalah menjaga nilai-nilai kemanusiaan. Ramadan dan Idulfitri saat pandemi semakin perkuat nilai kemanusiaan," kata Menag Yaqut, di Jakarta, Rabu (12/5).

Dia mendoakan agar puasa dan ibadah lainnya yang telah dijalani selama ramadan dalam suasana pandemi ini dapat meningkatkan kualitas ketakwaan kepada Allah.

“Sehingga menjadi spirit baru bagi kita untuk terus menebarkan kebajikan dan rahmat bagi semesta," imbuhnya.

Menag berharap, tempaan ramadan yang dijalankan di tengah pandemi memberi makna lebih, sekaligus bekal bagi umat Islam untuk terus meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

"Ketakwaan yang tidak hanya tercermin dalam kesalehan personal, tapi juga kesalehan sosial dalam rupa kepedulian pada sesama. Ketakwaan yang memiliki keseimbangan antara spiritual vertikal dengan kesalehan sosial," tuturnya.

Menag Yaqut mengapresiasi bentuk kesalehan sosial yang telah dilakukan semua pihak saat ramadan, salah satunya ketaatan menjaga protokol kesehatan (prokes) serta kondusivitas dalam peribadatan.

"Mulai dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), tokoh agama dan masyarakat, alim ulama, ormas Islam, pengelola media, insan pers, para dermawan, TNI/Polri, hingga para tenaga medis yang terus berjuang menyelamatkan pasien Covid-19," tandasnya.