TKA China Terus Berdatangan, Pengamat: Seolah-olah Mendapat Perlakuan Khusus

Ilustrasi / net
Ilustrasi / net

Derasnya kedatangan Warga Negara Asing (WNA) asal China dianggap sejalan dengan banyaknya uang yang dipinjam oleh rezim Joko Widodo.


Pernyataan itu disampaikan Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto atas polemik kedatangan WN China yang bertepatan dengan larangan pemerintah kepada rakyatnya untuk mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H.

"TKA asal RRC sangat deras masuk sejalan dengan banyaknya proyek infrastruktur yang dibiayai pinjaman China maupun investasi dari China yang juga paling banyak menimbulkan permasalahan," ujar Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (12/5).

Menurut Satyo, kontroversi terhadap derasnya arus masuk tenaga kerja asal China masih terus menjadi keanehan. Padahal, kondisi pandemi Covid-19, pemerintah melarang pergerakan orang untuk mudik.

"Sementara TKA RRC tidak berhenti masuk ke Indonesia. Ini persoalan serius, sejauh ini instansi terkait hanya bisa menjelaskan secara normatif saja," kata Satyo.

Pemerintah sejauh ini, belum pernah menjelaskan alasan kebutuhan TKA China bisa mudah datang atau didatangkan ke Indonesia.

"Tentunya investasi yang masuk ke Indonesia bukan cuma dari RRC, tapi mengapa seolah-olah mereka yang mendapat perlakuan khusus?" heran Satyo.

Padahal, perusahaan asing dari negara lain juga banyak di Indonesia. Sampai-sampai, perusahaan asing dari negara lain nurut menunggu sampai situasi pandemi berakhir untuk melakukan perjalanan ke Indonesia.

"Pemerintah tidak perlu ada perlakuan khusus ke satu negara tertentu saja, sebab dikhawatirkan berdampak pada kepercayaan investor dari negara lainnya," pungkas Satyo.