China Kesal AS Tunda Pertemuan DK PBB Terkait Masalah Israel-Palestina

Konflik Palestina-Israel/Net
Konflik Palestina-Israel/Net

Pemerintah China mengungkapkan kekesalannya atas keputusan Amerika Serikat (AS) yang memaksa Dewan Keamanan PBB untuk menunda pertemuan tentang masalah Palestina-Israel yang semula dijadwalkan dibuka pada Jumat (14/5).


Kecaman itu dilontarkan Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, menyusul keberatan yang datang dari AS yang menginginkan pertemuan ditunda hingga beberapa hari ke depan.

"Seperti komunitas internasional, China juga sangat prihatin dengan situasi yang meningkat saat ini antara Israel dan Palestina," kata Hua, seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (14/5).

Dia mengatakan, bahwa sebagai pemegang jabatan kepresidenan bergilir DK PBB pada bulan Mei, China telah aktif menengahi dan mempromosikan diselenggarakannya dua konsultasi darurat Dewan Keamanan untuk membahas konflik Israel-Palestina.

"Para anggota Dewan Keamanan secara umum telah menyatakan keprihatinan dan kekhawatiran mereka tentang situasi konflik dan meminta Dewan Keamanan untuk menjalankan perannya yang semestinya untuk meningkatkan stabilitas dan pendinginan situasi dan mencegahnya lepas kendali," katanya.

Hua juga mengatakan, bahwa Amerika Serikat telah mengambil posisi yang berlawanan melawan komunitas internasional, dan dia meminta negara tersebut untuk menjelaskan mengapa mereka melakukan ini.

"Saya ingin tahu apakah pihak AS dapat memberikan jawaban yang jujur ​​untuk pertanyaan ini. Mengapa melakukan ini?" tegas Hua.

Dia mengatakan bahwa Amerika Serikat terus mengatakan bahwa mereka peduli dengan hak asasi umat Islam.

"Sekarang konflik Israel-Palestina telah terulang kembali, dan sejumlah besar Muslim Palestina telah terpengaruh oleh perang dan menderita, tetapi Amerika Serikat menunjukkan ketidakpedulian terhadap penderitaan mereka dan sangat menghalangi masalah ini," ujar Hua.

"Sementara itu, ia (AS) bergabung dengan beberapa sekutunya dan berusaha mengatur pertemuan yang tidak berarti tentang masalah terkait Xinjiang berdasarkan kebohongan dan prasangka politik, yang sebenarnya merupakan lelucon politik," katanya.

"Amerika Serikat harus menyadari bahwa kehidupan Muslim Palestina sama berharganya," kata juru bicara itu.

Hua mengatakan, dalam menghadapi situasi serius saat ini, semua pihak harus melakukan segala upaya untuk mendinginkan situasi, melindungi keselamatan dan hak serta kepentingan rakyat biasa, dan mencegah krisis meningkat dan tidak terkendali.

"China akan terus mendorong Dewan Keamanan untuk menjalankan tugasnya dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional, mengambil tindakan terhadap konflik Israel-Palestina sejak dini, menegaskan kembali komitmennya dan dukungan kuat untuk 'solusi dua negara', dan mempromosikan pemulihan perdamaian dan stabilitas di kawasan itu secepat mungkin," demikian Hua.