Pasca Dikritik Publik, 21 Kilometer Jalan di Ngawi Bakal Mulus

Perawatan rutin jalan di Ngawi oleh DPUPR/RMOLJatim
Perawatan rutin jalan di Ngawi oleh DPUPR/RMOLJatim

Lantaran ruas jalan di wilayah Ngawi yang tidak begitu mulus membuat banjir kritikan dari masyarakat ke pemerintah daerah setempat. Pengaduan tersebut langsung direspon  oleh pemerintah daerah, dengan segala upayanya ditengah situasi pandemi Covid-19. 


Kabid Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Ngawi, Dwi Miyanto memastikan, perawatan jalan tahap I sepanjang 21,4 kilometer di 5 titik bakal rampung pada pekan depan. 

Perawatan jalan tahap 1 yang di mulai April 2021 lalu tersebut dilakukan secara spot-spot menyesuaikan pagu anggaran.

"Pekan depan sudah selesai di lima titik itu tadi," ucap Dwi Miyanto, kepada Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (20/5).

Untuk tahap I yang bakal tuntas itu antara lain ruas jalan Pandansari - Paron sepanjang 4,5 kilometer, Paron - Teguhan 4,4 kilometer, Teguhan - Soco 5,1 kilometer, Ploso - Tapen 3,8 kilometer dan pengadaan LPA sepanjang 3,5 kilometer. Bicara tahap II beber Dwi Miyanto akan menuntaskan 33,5 kilometer yang menyebar di 8 titik. 

Terpisah beberapa waktu sebelumnya, Sadli, Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan  DPUPR Ngawi mengungkapkan, dari total panjang jalan di Ngawi sekitar 744 kilometer, sepanjang 84,99 kilometer atau 11,4 persennya dalam kondisi rusak berat sesuai data 2020. 

Titik kerusakan mayoritas berada di jalan antar desa dan kecamatan. Selain itu dijelaskan, tahun ini pihaknya menyiapkan anggaran senilai Rp 23 miliar untuk perbaikan jalan dan jembatan.

"Untuk tahun berikutnya (2022-red) kita intervensi rigid beton semuanya karena sesuai perintah Permenhub kita jalan kabupaten itu harus mampu menopang tonasenya minimal 8 ton," tandas Sadli.