Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Model PGRI I Mejayan, Kabupaten Madiun, sukses mengolah umbi porang menjadi berbagai produk yang layak dikonsumsi. Selain itu inovasi dalam mengolah umbi porang, supaya memiliki nilai ekonomi lebih. Demikian disampaikan Kepala SMK Model PGRI I Mejayan, Sampun Hadam.
- Minta Hasil Penjualan Kayu Jati, Anak Tega Aniaya Ibunya
- Jadi Sorotan DPRD, Ini Temuan BPK Soal Bansos Malang
- Jokowi Sebut Tahun Ini Mudik Tertinggi dalam Sejarah
Ditambahkan pula saat ini permasalahan adalah pascapanen tanaman porang. Selama ini hanya menjual porang ini dalam bentuk mentah ke luar negeri. Padahal, jika porang ini diolah menjadi berbagai bahan pangan memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi.
“Awalnya karena keprihatinan. Bahwa porang ini melimpah dan selama ini para petani tergantung pada pabrik, dijual ke tengkulak, kemudian ditampung pabrik,” jelas Sampun Handam dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (27/5).
Sampun menambahkan, dari uji coba berkali-kali, pihaknya berhasil menemukan bahwa porang bisa diolah secara sederhana dan layak konsumsi. Jadi, porang tidak melulu hanya dimonopoli untuk kebutuhan industri besar dengan investasi yang mahal.
Umbi porang yang telah dibersihkan kemudian dipotong-potong. Selanjutnya direndam dengan menggunakan bio pengurai.
“Bio pengurai bertujuan untuk menghilangkan asam oksalat yang terkandung dalam umbi porang. Setelah itu hilang bisa langsung diolah menjadi beragam makanan,” jelasnya.
Selanjutnya, Umbi porang yang sudah bersih disebut sebagai daging nabati ini bisa diolah menjadi beragam aneka makanan. Sampun menerangkan daging nabati porang itu bisa diolah menjadi 47 produk turunan dari porang. Seperti bakso porang, pomade, satai, masker, nuget, dan lainnya.
- Kunjungi Agrowisata Petik Buah Belimbing Karangsari di Kota Blitar, Gubernur Khofifah: Jadi Destinasi Wisata Andalan Kota Blitar
- Tandatangani MoU dengan Walikota Eri, PLN Siap Amankan Saluran Listrik ke Madura
- Masyarakat Resah, DPRD Gresik Minta Petrokimia Evaluasi Dampak Polusi Perusahaannya