Informasi Hoak Soal Vaksin Covid-19 Mengandung Magnet, Masyarakat Diimbau Jauhi Sumber Informasi Tidak Kredibel

Jurubicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito/Net
Jurubicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito/Net

Masyarakat diimbau tidak tersesat dalam menerima informasi tentang virus corona baru (Covid-19).


Jurubicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengimbau, masyarakat sepatutnya memilah informasi yang beredar di jagat maya.

Kata Wiku, masyarakat harus memilah dengan cara berimbang dan akan lebih baik melakukan verifikasi informasi dari sumber terpercaya.

Imbauan ini berkaitan erat dengan beredarnya berita bohong (hoax) yang erat dengan upaya penanganan Covid-19 di Indonesia. Seperti vaksin yang mengandung magnet.

"Perlu diketahui bahwa vaksin tidak mengandung magnet. Koin bisa saja menempel di kulit karena adanya keringat yang diproduksi secara alami oleh kulit manusia dan gaya gesek lainnya. Sehingga menimbulkan gaya magnet," kata Wiku.

Dijelaskan Wiku, masyarakat juga harus selalu mencari fakta atas informasi dengan berlandaskan pada bukti-bukti ilmiah.

Ia meminta menjauhi berita atau informasi yang sumbernya tidak kredibel. Masyarakat baiknya menjauhi sumber yang tidak jelas asal-usulnya.

Wiku meminta masyarakat melakukan verifikasi melalui kanal resmi penanganan Covid-19 atau melalui berita di media massa.

"Karena jika masyarakat menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, sama saja dengan menyebar berita bohong. Dan tentunya menghambat upaya pemerintah dalam menangani pandemi di Indonesia," pesan Wiku.