Ferdinand Hutahean dianggap telah melakukan penghinaan terhadap nama baik Persekutuan Gereja Indonesia lantaran menuding telah kerasukan setan.
- Menko Polhukam Resmikan Balai Rehabilitasi Napza Adhyaksa Kabupaten Bandung
- PA 212: Penembakan Dokter Sunardi Zalim, Tugas Densus Bukan Membunuh
- Kasus Pencurian Handphone, Kejari Tanjung Perak Upayakan Pendekatan Restorative Justice
"Mengatakan PGI kerasukan setan ini sebuah pernyataan yang keterlaluan dan menghina nama baik Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia," kata pegiat media sosial Andi Harianto Sinulingga dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (29/5).
Tidak hanya menuding PGI telah dirasuki setan, Ferdinand juga menyayangkan bahwa organisasi yang merekatkan gereja-gereja yang ada di Indonesia itu berpolitik karena ikut dalam polemi TWK pegawai KPK.
Menurut Andi, tudingan Ferdinand kepada PGI seharusnya diusut dan diproses oleh aparat kepolisian. Sebab, kata Andi, jika dibiarkan maka semakin menguatkan dugaan masyarakat bahwa orang-orang seperti Ferdinand memang sengaja dibiarkan untuk membuat kegaduhan dan menyerang siapapun yang bersikap beda dengan pemerintah.
"Jika benar ada patroli siber polri, maka periksa saja konten-konten cuitan Ferdinand itu, lihat saja isinya yang nyaris merusak, cuitan-cuitan yang dilakukannya dengan sadar dan seakan bangga," imbuh Andi.
Dengan masih dibiarkannya Ferdinand serta orang-orang semacamnya, Andi menilai membuat iklim politik dan kualitas demokrasi di Indonesia rusak.
"Menjadi rendahan gara-gara orang seperti Ferdinand itu dibiarkan merajalela menuding, memfitnah sesuka hatinya dan dibiarkan, sementara disisi ada perlakuan yang berbeda," demikian Andi.
- Firli Bahuri Tunjuk Fahri Bachmid Ajukan Praperadilan Kedua
- Ambulans Pujakesuma Bawa Rel Curian, Joko Susilo: Pelaku Harus Dihukum Berat
- Kasus Penganiayaan Anak Pengurus GP Ansor, Polisi Tetapkan Satu Tersangka Baru