Mencengangkan, Masih Triwulan Kedua Pemkot Surabaya Cuma Punya Duit Rp400 Miliar

Eri Cahyadi/RMOLJatim
Eri Cahyadi/RMOLJatim

Sungguh Ironis, hingga triwulan ke dua tahun 2021, belanja daerah kota Surabaya masih terbilang minim.


Untuk menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pemkot Surabaya harus berusaha mengejar pendapatan dari sektor pajak caranya dengan memberikan seluruh laporan pajak dengan sistem aplikasi, termasuk pajak rumah makan atau resto, dan hotel.

“Oleh karena itu terpenting saat ini bagaimana kita menggerakkan ekonomi Kota Surabaya, di tengah masih masa pandemi Covid-19 ini," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi usai rapat paripurna di DPRD Kota Surabaya, Rabu (2/6).

Eri menambahkan dana yang tersimpan di kas daerah hingga saat ini hanya sekitar Rp400 miliar.

Padahal belanja Pemkot Surabaya tahun 2021 diperkirakan mencapai angka sebesar Rp8 triliun dari APBD tahun 2021 sebesar Rp8,3 triliun. 

“Mengapa uang kita di kas daerah Kota Surabaya cuma Rp400 millar, ini karena memang pendapatan belum masuk semua," katanya.

Kendati demikian Eri mengaku optimis dapat meningkatkan PAD melalui sektor pajak meski tak sebesar dari tahun sebelum pandemi.

Sebab kota Surabaya merupakan kota jasa dan perdagangan, dimana pendapatan Surabaya banyak di sektor MICE (Meeting, Intensif, Converence, dan Exibition). 

Nah, dari MICE ini pendapatan dapat terlihat melalui sektor wisata, pusat perbelanjaan bahkan dari restoran dan hotel. 

"Tapi pajak yang masuk memang tidak seperti tahun-tahun sebelum masa pandemi Covid-19," jelasnya.

Eri kembali menerangkan bila dilihat dari postur APBD perkiraan turunnya pendapatan tidaklah terlalu besar.

Pada tahun 2019, APBD Kota Surabaya sebesar Rp10,3 triliun. Lalu di tahun 2020 sebesar Rp9,7 triliun. Dan di tahun 2021 sekitar  Rp9 triliun.

"Di tahun 2021 ini paling banter terserap hanya Rp8 triliun," paparnya.

Menurut Eri, meski APBD tahun 2021 minim, Pemkot Surabaya berusaha menggerakkan ekonomi namun harus sesuai dengan aturan di masa pendemi.

"Ya salah satunya menggenjot UMKM, Rekreasi Hiburan Umum kita buka dengan prokes ketat, ini bisa mendorong pendapat daerah," ungkapnya.

Saat ditanya optimisme pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya tahun ini sebesar 6,1%, Eri Cahyadi mengatakan, salah satu pemicu pertumbuhan ekonomi kita saat ini adalah dari sektor UMKM, sektor jasa, perdagangan terlebih manufaktur jelas rendah karena pandemi Covid-19.

“Fa Insyaallah kami akan berupaya sekuat tenaga agar perputaran uang di sektor UMKM di Surabaya di bulan Juni ini bisa mencapai Rp50 miliar. Caranya bagaimana, tunggu tanggal mainnya," pungkasnya.