Menparekraf Bakal Tegur dan Sanksi Pelaku Wisata Yang Naikkan Harga dan Parkir

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno /Net
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno /Net

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengingatkan agar pelaku wisata tidak melakukan tindakan yang merugikan para wisatawan. Seperti menaikkan harga makanan atau parkir yang terlalu tinggi. Istilahnya, "nuthuk" (memukul) wisatawan. 


Jika masih melakukan tindakan buruk tersebut, Sandiaga Uno, memastikan pihaknya akan memberikan teguran hingga sanksi kepada oknum pelaku pariwisata maupun pendukung pariwisata. 

"Jelas kami akan memberikan teguran, dan kami akan berikan juga pendampingan karena konsepnya adalah 'reward' dan 'punishment'," jelas Sandiaga Uno saat berkunjung ke Desa Wisata Pentingsari, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Sabtu (5/6). 

Ditambahkan Sandi, pengembangan pariwisata berprinsip wisata yang berkelanjutan yang berkah dan panjang akan terjadi jika para wisatawannya puas dan nyaman saat berkunjung. 

"Jika mereka puas maka akan kembali lagi. Namun jika dengan biaya yang tidak masuk akal, bukan hanya mereka tidak akan kembali tapi akan menjadi buah bibir negatif, jangan berwisata di daerah situ karena mahal, karena digetok harga," tutur mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu dilansir Kantor Berita Politik RMOL. 

Menurut Sandi, ini jadi tugas pemerintah untuk memberikan regulasi, memberikan pendekatan dan pendampingan. Agar wisata termasuk desa-desa wisata ini berkelanjutan. 

"Kenapa Desa Wisata Pentingsari ini bisa terus berkelanjutan, lebih dari 15 tahun? karena pengelolaan itu penuh dengan konsep tata kelola yang baik, keterbukaan pelibatan masyarakat, transparansi, akuntabilitas, juga sangat berkeadilan karena semuanya terlibat. Ada inovasinya ada adaptasinya," jelasnya. 

"Hal ini karena Desa Wisata Pentingsari memiliki komitmen serta pengelolaan baik, sehingga desa wisata ini dapat bertahan dan berkelanjutan. Ini menjadi inspirasi untuk desa wisata yang lain," sambungnya. 

Ia berharap desa wisata tidak hanya bertahan satu atau dua tahun saja, namun dapat berkelanjutan. "Jadi tidak hanya one hit wonder, hanya satu dua tahun tapi setelah itu tidak berkelanjutan," ucap Sandi. 

Sementara itu, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo yang mendampingi Menparekraf ke Desa Wisata Pentingsari mengatakan, pada Maret 2020 Desa Wisata Pentingsari mendapatkan penghargaan Desa Wisata Berkelanjutan 2020 dari Kemenparekraf. 

"Desa Wisata Pentingsari mampu menjalin sinergitas yang baik dengan masyarakat sekitar dan juga pemerintah. Dengan pengelolaan yang baik tersebut, diharapkan Desa Wisata Pentingsari bisa terus eksis dan berkelanjutan dan terus bisa jadi desa wisata andalan di Kabupaten Sleman," tandasnya.