Jenazah Diangkut Roda Tiga, Pihak Rumah Sakit Dan Keluarga Berakhir Damai

Kapolsek Dringu IPTU Bagus Purnama saat menggelar jumpa pers dihalaman Mapolsek Dringu/RMOLJatim
Kapolsek Dringu IPTU Bagus Purnama saat menggelar jumpa pers dihalaman Mapolsek Dringu/RMOLJatim

Polres Probolinggo melalui Polsek Dringu mengambil gerak cepat atas video viral yang menunjukkan seorang jenazah diangkut dengan motor roda 3 pada Sabtu malam (5/6), karena tak mampu untuk membayar ambulan.


Setelah kepolisian wilayah Dringu mempertemukan kedua belah pihak, akhirnya dilakukan mediasi. Keduanyapun sama-sama mengakui kesalahannya dan berakhir damai.

Usai dilakukan mediasi, kedua belah pihak antara keluarga almarhum Supo (60), warga dusun Parsean, Desa Tamansari, Kecamatan Dringu dengan pihal RSU Wonolangan menggelar rilis. Rilis tersebut di gelar di halaman Mapolsek Dringu.

Direktur RSU Wonolangan, dr. Indra Gunawan mengatakan, kejadian tersebut bermula saat pihak keluarga almarhum yang sebelumnya di rawat dan di nyatakan meninggal melakukan mediasi dengan pihak rumah sakit terkait biaya ambulan.

Namun diduga, pihak keluarga panik akan pemberitaan terkait mahalnya biaya ambulan, pihak keluarga kemudian membawa jenazah dengan menggunakan motor roda 3.

"Tidak benar bahwa pihak RSU Wonolangan menarik biaya Rp 800 ribu untuk Ambulan, yang benar untuk biaya ambulan kita kenakan Rp 175 ribu, baik untuk pasien umum, maupun pasien tidak mampu, dan kita sepakat bahwa kejadian ini berakhir damai," ujarnya, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (7/6).

Sementara, perwakilan pihak keluarga, Nur Ali berharap kepada pemerintah, biaya ambulan agar sekiranya bisa di cover juga menggunakan BPJS kesehatan, sehingga tidak membebani pasien.  Selain itu, proses birokrasi dapat di lakukan dengan cepat sehingga pasien tidak menunggu terlalu lama.

"Saya sebagai perwakilan pihak keluarga berterima kasih kepada semua pihak, khususnya pihak rumah sakit yang akhirnya dapat diselesaikan, dan kedepan tidak terjadi lagi", ujarnya.

Sementara Kapolsek Dringu, IPTU Bagus Purnama mengatakan, kalau video yang sempat viral ini berujung damai. 

"Dimana keduanya saling memaafkan, baik dari pihak keluarga dan pihak rumah sakit," ungkap dia.

Selain itu, Kapolsek berharap kejadian ini tidak terulang lagi baik di wilayah Dringu dan wilayah lainnya.

"Kita dari pihak kepolisian hanya menjembatani antara kedua belah pihak, dan Alhamdulillah kasus ini berakhir damai. Karena adanya mediasi yang di gelar di Mapolsek Dringu," pungkasnya.