DPR RI soroti pengakuan Menteri BUMN Erick Thohir tentang anjloknya laba seluruh perusahaan pelat merah tahun 2020 menyentuh 77 persen.
- Jangan Karena Ambisi jadi Cawapres, Erick Thohir Abai Tupoksi Menteri BUMN
- LPG 3 Kg Langka dan Tanggung Jawab Menteri BUMN
- Modal Kuat Erick Thohir Maju Pilpres Jabat Menteri BUMN dan Ketum PSSI
Diakui Erick Thohir saat rapat dengar pendapat di DPR, selama tahun 2020 laba yang disetorkan total Rp 28 triliun, padahal di tahun sebelumnya mencapai Rp 124 triliun.
Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto mengatakan, perolehan laba perusahaan pelat merah di bawah kepemimpinan Erick Thohir itu harus menjadi alarm bagi pemerintah.
Kata Darmadi, harus ada rencana dan strategi konkret untuk beradaptasi mengatasi dampak pandemi virus corona baru (Covid-19).
"Laba anjlok 77 persen itu alarm penting dan mesti disikapi serius oleh Kementerian BUMN," kata Darmadi dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (6/6).
Menurut Politisi PDIP itu, untuk mengatasi anjloknya keuntungan perusahaan BUMN, peran Direksi dan komisaris perusahaan dalam melahirkan sistem yang lebih kreatif.
Darmadi meyakini, para direksi dan komisaris BUMN memiliki pola pikir terbuka dalam menghadapi kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Politisi yang juga Bendahara Megawati Institute ini juga mengingatkan Erick Thohir agar lebih selektif dalam perekrutan Direksi dan Komisaris.
Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian Erick menurut Darmadi adalah calon petinggi BUMN harus berbasis skills, kreativitas dan inovasi.
"Tidak boleh selonggar seperti dulu. Harus diperketat. Kalau dahulu bisa pilih direksi dan komisaris yang biasa-biasa saja. Sekarang harus pilih direksi yang mampu melakukan creative destruction," jelas Darmadi.
Ia juga meminta Erick Thohir harus berani mengambil kebijakan tegas dan tidak takut pada tekanan pihak tertentu.
- Nathan Tjoe-A-On Akhirnya Diizinkan Klubnya Kembali Perkuat Timnas U-23 Indonesia
- Cara Melakukan Kooperativisasi BUMN
- Debat Pilpres 2024, Khofifah dan Erick di Barisan Pendukung Prabowo-Gibran