Usai Lebaran, Rate Transmision Covid 19 Di Jatim Melonjak Tajam

Ketua Satgas Bidang Kuratif Covid 19 Pemprov Jatim, Joni Wahyuhadi/RMOLJatim
Ketua Satgas Bidang Kuratif Covid 19 Pemprov Jatim, Joni Wahyuhadi/RMOLJatim

Melonjaknya kasus Covid-19 di Jawa Timur disebabkan masyarakat tidak patuh terhadap protokol kesehatan dan memaksa mudik saat lebaran tahun 2021 lalu.


Demikian disampaikan Ketua Satgas Bidang Kuratif Covid 19 Pemprov Jatim Joni Wahyuhadi saat berbincang dengan Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (10/6).

“Kalau Rate Transmision naik menjadi 1,2. Padahal bulan mei lalu masih kurang dari satu. Saya kira ini yang harus diantisipasi,” katanya.

Direktur RSUD Dr Soetomo itu menambahkan, kasus baru sampai dengan tanggal 9 Juni 2021 mencapai 2145 orang. Dia memprediksi, pada dua minggu kedepan, angka penularan Covid 19 akan melonjak tajam.

“Ini bisa jadi akan naik 100 persen. Karena itu harus segera dilakukan langkah antisipasi,” katanya 

Menurut Joni, untuk menekan laju perkembangan Covid 19 di Jatim, Pemprov Jatim telah melakukan kebijakan tracking dan testing yang massif. Nantinya, warga yang terbuktif positif akan diisolasi untuk memutus mata rantai penularan.

“Kalau pemerintah melakukan 3T, testing, tracking dan treatment itu yang terus kita lakukan. Dan masyarakat harus melakukan 5M,” tegasnya.

Joni yakin, kebijakan PPKM Mikro yang digencarkan Pemprov Jatim di seluruh kabupaten/kota akan menurunkan penularan Covid 19.

“Asalkan masyarakat bisa disiplin maka penularan Covid 19 bisa ditekan kembali,” pungkasnya.