Dinas Peternakan Probolinggo Lakukan Posyandu Ternak di Desa Tertinggal 

Petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Probolinggo, saat memeriksa kesehatan sapi/RMOLJatim
Petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Probolinggo, saat memeriksa kesehatan sapi/RMOLJatim

Di desa tertinggal, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Probolinggo, melakukan posyandu ternak, di Desa Tambak Ukir Kecamatan Kotaanyar.


Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Probolinggo, Yahyadi mengatakan, sebagai daerah tertinggal Desa Tambak Ukir menyimpan banyak potensi yang dapat dikembangkan dengan baik. Salah satunya, sumber air kecil yang perlu dibendung agar bisa menjadi embung.

“Kelompok tani yang ada disana sangat antusias sekali untuk mengangkat sumber air tersebut dengan mesin yang dapat digunakan untuk mandi ternak dan pakan hijauan ternaknya,” jelasnya pada Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (11/6).

Menurutnya, posyandu ternak ini untuk meningkatkan populasi ternak dan produksi dari ternak. Sekaligus meningkatkan kesejahteraan para peternak. Sasaran dari posyandu ternak ini adalah para peternak yang mempunyai sapi. Dimana dalam setiap kandang itu ada 2 hingga 4 ekor sapi. Kandang-kandang itu lokasinya kumpul menjadi satu yang harapannya bisa dibuatkan kandang komunal.

“Alhamdulillah saya sangat bangga mempunyai peternak dan kelompok tani yang mampu memberikan edukasi baru dan bisa membuat entrepreneur baru. Kebetulan di Desa Tambak Ukir banyak para pemuda yang memang masih menganggur sehingga nantinya bisa berkolaborasi dengan para peternak senior agar dilatih untuk membentuk entrepreneur-entrepreneur ternak,” terangnya.

Lebih lanjut Yahyadi menegaskan, posyandu ternak ini melibatkan petugas teknis peternakan yang ada di Korwil 1 sebanyak 16 orang. Mereka bertugas di Kecamatan Paiton, Kotaanyar , Besuk dan Pakuniran. Dari jumlah tersebut, yang PNS hanya 3 orang dan sisanya sebanyak 13 orang merupakan PPS (Petugas Peternakan Swadaya) yang sudah mempunyai akreditasi untuk melayani para peternak.

“Lulusannya sudah linier dan sudah mempunyai sertifikat baik sertifikat IB, PKb dan PKl. Karena kalau tidak memenuhi ini tidak bisa menjadi petugas teknis peternakan Kabupaten Probolinggo. Tetapi jika hanya mempunyai satu sertifikat missalnya IB, maka dia hanya bisa memberikan pelayanan IB dan begitu seterusnya,” tegasnya.

Dalam posyandu ternak ini tegas Yahyadi, ada 4 pelayanan yang diberikan. Pertama, pelayanan kesehatan, IB, PKb dan PKl. Untuk pelayanan kesehatan ini diberikan kepada ternak yang terganggu kesehatannya.

“Misalnya ternak mengalami luka, kalau dibiarkan dan dihinggapi lalat kecil itu akan menjadi borok. Oleh karenanya luka tersebut harus diobati. Jika ternaknya sehat, maka diadakan penyuntikan,” ujarnya.

Selanjutnya untuk pelayanan IB atau kawin suntik tegas Yahyadi, di Kabupaten Probolinggo 99,99% sudah kawin suntik dan tradisional itu sudah jarang. Saat ini kawin secara tradisionak itu sudah jarang dan semuanya dikawin suntik yang disesuaikan dengan keinginan para peternak. 

“Untuk pelayanan PKb, petugas kami melihat tentang kebuntingan. Apakah sudah bunting atau belum. Kalau sudah bunting maka diberikan suntik kesehatannya. Sementara untuk pelayanan PKl dilakukan berupa pemeriksaan kelahiran, baik induk maupun pedetnya. Jika ada sapi betina yang kesulitan melahirkan, maka akan diadakan operasi besar demi menyelamatkan induk dan pedetnya,” tambahnya.

Yahyadi menyampaikan kegiatan posyandu ternak ini dilakukan sebagai upaya bagaimana bisa meningkatkan populasi ternak agar Kabupaten Probolinggo bisa berswasembada daging. 

“Di Kecamatan Kotaanyar, populasi sapi betina maupun jantan kurang lebih 14 ribu ekor. Sementara khusus di Desa Tambak Ukir jumlah ternaknya kurang lebih sekita 1.000 ekor,” ungkapnya.

Akan tetapi ungkap Yahyadi, di Desa Tambak Ukir memang kekurangan pakan. Padahal sukses dan tidaknya peternak itu tergantung dari pakan. Kalau pakan itu udah tersedia, baik pakan hijauannya maupun pakan tambahannya, maka itu akan bermanfaat sekali bagi para peternak. Oleh karena itu, semua harus berkiprah di Desa Tambak Ukir untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.

“Mudah-mudahan posyandu ternak ini dapat meningkatkan populasi, produksi dan taraf hidup para peternak. Jika petugas dibutuhkan oleh masyarakat, maka layanilah dengan hati dan niat yang ikhlas. Insya Allah, Allah SWT akan memberikan yang terbaik untuk para petugas,” pintanya.

Yahyadi menambahkan untuk tahun 2021 ini pihaknya akan memberkan stimulan kepada kelompok tani berupa domba sebanyak 18 ekor betina dan 3 ekor jantan yang akan dilengkapi dengan kandang komunal bagi para pemuda Desa Tambak Ukir. 

“Disini kami ingin melibatkan pemuda dalam rangka ingin menciptakan entrepreneur ternak. Karena setelah saya amati, peluang dalam hal beternak masih sangat menjanjikan sekali,” pungkasnya.