Anwar Sadad Minta Pemprov Lebih Serius Tangani Varian Baru Covid 19 yang Masuk Jatim

Anwar Sadad
Anwar Sadad

Pemprov Jatim diminta serius dalam menangani masuknya varian baru Covid 19 yang dibawa Pekerja Migran (PMI).


Pasalnya, varian baru Covid 19 itu diduga  memicu penularan yang tinggi di beberapa kabupaten/kota di Jatim.

Hal itu dikatakan oleh Plt Ketua DPD Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad ketika dikonfirmasi Kantor Berita RMOLJatim pada Jumat (11/6).

"Pemprov harus lebih serius menangani kasus Covid 19 varian baru. Artinya jangan dianggap enteng, bisa jadi strategi yang sudah dipakai tidak akan bisa sama lagi digunakan menurunkan penularan Covid 19," katanya.

Seperti diketahui, data dari Satgas Covid 19 Jatim menyatakan Rate Transmision (RT) Covid 19 mencapai 1,2.

Ketua Satgas Kuratif Covid 19 Pemprov Jatim Joni Wahyuhadi menyatakan angka penularan itu melonjak dari bulan mei 2021 yang masih dibawah 1.

Anwar Sadad mengaku, pihaknya sudah pernah mengingatkan bahwa kedatangan PMI ke Jatim akan berpotensi menyebabkan lonjakan Covid 19.

'Saya kan pernah menyatakan bahwa itu suatu keteledoran, karena mungkin pengawasan tidak dilakukan dengan ketat," tambahnya.

Dikatakan Wakil Ketua DPRD Jatim itu, semua elemen harus bersatu untuk menangani melonjaknya kasus Baru covid 19 di Jatim.

DPRD Jatim sendiri akan mendukung penuh kebijakan Pemprov Jatim untuk menekan kasus covid-19 tersebut.

"Saya kira tidak perlu mencari siapa yang salah dan mulai sekarang Pemprov harus lebih serius," pungkasnya.

Seperti diketahui, angka Rate Transmision (RT) atau rasio penularan Covid 19 di Jawa Timur melonjak drastis menjadi 1,2 sampai dengan 9 Juni 2021.  Kondisi itu diprediksi akan mengakibatkan kasus harus harian Covid 19 akan meningkat dua kali lipat pada dua minggu kedepan.

"Kalau Rate Transmision naik menjadi 1,2. Padahal bulan mei lalu masih kurang dari satu. Saya kira ini yang harus diantisipasi,” kata  Ketua Satgas Bidang Kuratif Covid 19 Pemprov Jatim Joni Wahyuhadi pada Jumat (11/6).

Dikatakan Joni dengan kenaikan angka positif tersebut diprediksi kasus baru covid-19 pada ada dua pekan ke depan akan meningkat lebih dari 100 persen.