Titik Kejenuhan Anak Desa, Pemuda Tebaria Belajar di Ladang Warga

Proses belajar mengajar Pemuda Tebaria di Ladang Milik Warga Desa. /RMOLJatim
Proses belajar mengajar Pemuda Tebaria di Ladang Milik Warga Desa. /RMOLJatim

Sekelompok pemuda di Dusun Curah Kates, Desa Opo-opo, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, mengajarkan belajar tatap muka pada anak-anak di alam bebas.


Pemuda yang mengatasnamakan dirinya Terus Belajar Ceria (Tebaria) ini, berpindah-pindah tempat. Biasanya, mereka bertempat dari ladang satu ke ladang lainnya yang merupakan milik warga.

Kepala Desa Opo-opo, Didik Sugianto, mengatakan, kalau Tebaria difokuskan pada proses belajar mengajar para anak-anak warga. Apalagi, saat ini masih dilanda Pandemi Covid-19.

"Tebaria ini beranggotakan lebih dari 10 orang. Mereka fokus memberikan mata pelajaran sesuai kelas para anak-anak di desa itu," jelasnya pada Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (13/6).

Menurutnya, kalau proses belajar mengajar di alam bebas ini, sudah berjalan sejak 1 bulan. Dimana, proses belajar mengajar ini di hususkan setiap hari Minggu saja.

"Mereka setiap Minggu belajar di alam bebas. Untuk tempatnya saja berpindah-pindah. Kalau ada ladang sekiranya cocok dan luas ya langsung proses belajar mengajar di lokasi itu," tegasnya.

Selain itu, masih kata Didik, di tempat belajar tatap muka di alam bebas tersebut, terdapat sarana berupa papan tulis.

"Ya belajar itu. Lengkap dengan papan juga. Bagaimana proses belajar di sekolah," terangnya.

Hal ini dilakukan, untuk menjawab kejenuhan para siswa yang sudah lama tidak masuk sekolah. Sehingga, Tebaria sendiri membangun terobosan sekolah di alam bebas.

"Setiap minggunya itu, ada 50 sampai 70 anak yang mengikuti proses belajar mengajar di alam terbuka ini," sambungnya.

Untuk keanggotaan Tebaria sendiri, lanjut Didik, mereka sudah duduk di bangku Akademis. 

"Kebanyakan anggota Tebaria ini para mahasiswa yang merupakan asli dari desa (Opo-opo Kecamatan Krejengan). Ada juga yang sudah mengajar. Ya saya rasa sudah mempunyai pengalaman juga di dunia pendidikan," paparnya.

Didik menegaskan, kalau Tebaria ini merupakan binaannya. Sehingga, sebagai kepala desa dirinya, harus mampu membuat terobosan baru demi meningkatkan dunia pendidikan ditengah Pandemi Covid-19.

"Karena Pemerintah Desa juga memikirkan nasib masa depan anak bangsa. Sehingga, berkat kekompakan Pemuda dan Pemudi Tebaria ini, Alhamdulillah berjalan meski masih 1 bulan," pungkasnya.

Perlu diketahui, mereka yang menjadi tim pengajar di alam bebas itu diantaranya, Halimatus sa'diyah, Nuri Susilowati, Sami'udin, Sadidul Idqom, Lilik Handayani serta lainnya.