Minta Bantuan ke Baim Wong, Pria Difabel Asal Bondowoso Tercatat Penerima PKH

Pria asal Bondowoso yang meminta bantuan ke Baim Wong
Pria asal Bondowoso yang meminta bantuan ke Baim Wong

Seorang pria paruh baya asal Bondowoso saat menemui Baim Wong di Jakarta beberapa hari lalu viral dan menjadi buah bibir di Bondowoso.


Lelaki yang diketahui bernama Shiddiq tersebut merupakan seorang penyandang disabilitas mengaku nekat menemui artis sekaligus YouTuber Baim Wong untuk meminta bantuan modal usaha sebesar Rp 10 juta.

Dalam video di channel youtub Baim Paula, Shiddiq mengaku memohon bantuan kepada Baim Wong untuk kebutuhan komunitasnya sesama penyandang disabilitas di Bondowoso.

"Saya meminta bukan untuk pribadi,namun untuk teman-teman (difabel) saya," ungkapnya dalam video tersebut.

Shidiq mengaku, dirinya sudah lama tidak mendapatkan bantuan yang biasa diterimanya dan kesulitan mendapatkan bantuan lainnya.

"Biasanya seminggu sebelum lebaran kami rutin dapat bantuan (sembako) tapi kali ini gak ada, bantuan lainnya juga kayaknya dipersulit," akunya.

Ia menambahkan, sebelum menemui Baim Wong di Jakarta sempat menjual sepedanya untuk ongkos perjalanan

"Saya jual sepeda saya 900ribu buat ongkos ke Jakarta," tambahnya.

Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bondowoso, Saefuddin Suhri menjelaskan, bahwa pihaknya sudah mendata seluruh kaum difabel Bondowoso. Serta memberikan bantuan sesuai aturan dan prosedur yang berlaku.

Bagi kaum difabel yang tergabung dalam PPDI ada tiga bantuan yang diberikan. Baik itu dari dana APBN pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten. Bantuan dari pusat masuk dalam bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). 

"Mereka mendapatkan bantuan uang tunai Rp 2,4 juta yang diterima setiap tri wulan," ungkapnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Ditambahkannya, untuk Bondowoso ada 265 keluarga difabel yang menerima bantuan. Sedangkan bantuan dari pemerintah provinsi sebesar Rp 300 ribu. Ada 68 keluarga difabel yang menerima bantuan dari provinsi tersebut.

“Dari kabupaten sendiri, tahun ini kami berikan bantuan sebanyak 14 kursi roda, 13 kaki palsu, tongkat sensor bagi tunanetra sebanyak lima tongkat dan 35 paket sembako selama lima bulan. Terhitung mulai Maret sampai Juli,” kata Suhri.

Dirinya menambahkan, khusus untuk Shiddiq, pihaknya sudah mengkroscek, Siddik menerima bantuan program sembako dari pusat atas nama istrinya. 

"Selain itu juga mendapatkan bantuan PKH Rp 2,4 juta," terangnya.

Suhri menyebut, apabila Shiddiq meminta bantuan berupa usaha modal uang tunai, pihaknya pun mengaku tidak ada program tersebut. Yang ada hanya bantuan bersifat pelatihan saja.

"Kami (Dinsos) hanya menyelenggarakan pelatihan pekerja bukan memberikan berupa uang tunai,” lanjutnya.

Ditanya apakah sebelum berangkat ke Jakarta, Shiddiq melakukan komunikasi terlebih dahulu kepada Dinsos ? Suhri pun mengaku tidak ada komunikasi. 

“Tidak ada pembicaraan ke Dinsos sebelum (Shiddiq) ke Jakarta menemui Baim Wong,” pungkasnya.