Air Sungai Bengawan di Bojonegoro Berubah Warna Hitam Sejak Empat Hari Lalu

Warna air Bengawan/ ist
Warna air Bengawan/ ist

Sungai terpanjang di Pulau Jawa' Bengawan Solo, airnya berubah dengan warna kehitam+hitaman di sepanjang wilayah Kecamatan Kamisan dan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro.


Perubahan  warna tersebut diduga adanya limbah industri.

Warga setempat menduga, perubahan air sungai yang terjadi itu disebabkan adanya pembuangan limbah industri yang dibuang di kawasan hulu sungai. Meski terlihat kehitaman, namun air sungai tidak menimbulkan bau.

Kades Tembeling, Kecamatan Kasiman, Bojonegoro Mulazim mengatakan, perubahan warna air sungai tersebut sudah berlangsung sejak 4 hari yang lalu.

"Sudah 4 hari yang  lalu, air bengawan solo berubah airnya berwarna hitam dan kita menduga air ini sudah tercampur limbah industri di wilayah hulu sungai karena di Bojonegoro sendiri tidak ada pabrik yang berdiri," katanya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu,  (16/6)

Lanjut Mulazim, akibat perubahan warna air sungai, warga yang biasanya mengunakan air tersebut untuk kebutuhan mencuci dan mandi kini tidak lagi menggunakan air itu karena takut terjadi sesuatu pada dirinya.

"Selain itu, banyak ikan-ikan kecil yang juga terlihat mati dan ini sangat meresahkan masyarakat yang tinggal di kawasan  bantaran sungai terutama warga kami," terangnya

Mulazim mengatakan, perubahan warna air Sungai Bengawan Solo tak hanya terjadi kali ini saja. Hal serupa juga pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Terkait hal ini pihaknya berharap kepada instansi pemerintah agar turun tangan menangani permasalahan tersebut.

"Tahun lalu juga terjadi mas dan waktunya pun sama, air ini terjadi ketika mendekati musim kemarau," pungkasnya.

Sementra, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro, Hanafi berencana akan mengambil sampel air yang sungai. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan DHL provinsi Jatim dan DLH Jawa Tengah.

"Kasus ini  juga pernah terjadi pada tahun sebelumnya. Sampai pemerintah Jatim dan Jateng mengadakan pertemuan membahas masalah  ini di Madiun dan dengan temuan ini nantinya kita akan sampaikan ke DLH provisi agar dicarikan jalan solusinya," bebernya.