Pelabuhan Baru di Labuan Bajo Siap Dioperasikan

Pelabuhan Baru di Labuan Bajo/Ist
Pelabuhan Baru di Labuan Bajo/Ist

BUMN operator pelabuhan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III menyebut Terminal Multipurpose Pelabuhan Labuan Bajo di Wae Kelambu, Manggarai Barat sudah siap untuk dioperasikan. Hal itu menyusul hasil ujicoba pelayanan yang dilakukan oleh perseroan terhitung sejak 10 April 2021.


"Fasilitas utama pelabuhan telah selesai dikerjakan, meliputi dermaga, jembatan penghubung, lapangan penumpukan, pintu masuk dan keluar pelabuhan, hingga kantor operasional pelabuhan," kata VP Corporate Communication Pelindo III Suryo Khasabu, melalui keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (17/6).

Suro melanjutkan, sejak uji coba perdana tanggal 10 April 2021 hingga hari ini kami sudah melayani 19 kapal petikemas dan 1 kapal non petikemas. Jumlah petikemas yang dilayani sebanyak 1.101 TEUs dan untuk non petikemas sebanyak 1.700 ton semen.

Selain fasilitas fisik pelabuhan yang sudah dapat digunakan, Pelindo III juga telah mendatangkan peralatan untuk mendukung kegiatan operasional pelabuhan. Untuk tahap awal saat ini terminal sudah dilengkapi dengan 1 unit reach stacker, 1 unit forklift, dan 2 unit truk trailer ukuran 20 kaki.

“Sudah ada tiga perusahaan pelayaran yang masuk ke Terminal Multipurpose Pelabuhan Labuan Bajo dengan rata-rata masing-masing pelayaran 2-3 kunjungan selama 1 bulan. Mereka adalah Mentari Mas Multimoda, Meratus Line, dan Tanto Intim Line,” tambahnya.

Terminal Multipurpose Pelabuhan Labuan Bajo merupakan pelabuhan baru yang dibangun atas kolaborasi Pelindo III dengan Kementerian Perhubungan. Pelabuhan tersebut dibangun untuk menopang kelancaran arus logistik di wilayah Nusa Tenggara Timur sekaligus mendukung program pemerintah menjadikan Labuan Bajo sebagai tujuan wisata super prioritas.

Pelabuhan tersebut memiliki dermaga sepanjang 120 meter, lapangan penumpukan sisi laut seluas 3 hektare dengan kapasitas peti kemas mencapai 75.000 TEUs per tahun. Area darat seluas 3 hektare diperuntukkan untuk area kantor dan fasilitas penunjang kegiatan operasional serta terminal bahan bakar minyak (BBM).