Tolak Penyekatan Suramadu, Ormas GAS Jatim Tak Gelar Aksi di Balai Kota Malah Geruduk Kantor Humas Pemkot Surabaya

Audensi GAS Jatim dengan Pemkot Surabaya/RMOLJatim
Audensi GAS Jatim dengan Pemkot Surabaya/RMOLJatim

GAS (Gerakan Selamatkan) Jatim menepati janjinya menggelar aksi menolak penyekatan dan screening sisi timur jembatan Suramadu oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.


Penolakan GAS Jatim itu tak dilakukan dengan menggelar unjuk rasa di Balai Kota Surabaya.

Namun dengan melakukan audensi di kantor Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemkot Surabaya, Kamis (17/6).

Sekitar 10 perwakilan dari GAS Jatim menyampaikan uneg-uneknya atas kebijakan Pemkot Surabaya.

Dalam audensi itu pihak GAS Jatim ditemui oleh Kepala Badan Penanggulnagn Daerah Perlindungan Masyarakat (BPD Linmas) Irvan Widyanto, Kepala Bagian Humas Febriadhitya Prajatara, Camat Sawahan M. Yunus, anggota DPRD Surabaya, Bukhori Imron, Perwakilan Ikama dan Ikatan Perantarauan Madura (IPM).

Dalam pantauan Kantor Berita RMOLJatim. pertemuan itu sempat memanas, kedua belah pihak tetap ngotot menurut argumentasinya.

Bahkan pertemuan yang digelar di dalam ruangan yang biasanya untuk jimpa pers tersebut terpaksa bergeser di halaman pintu masuk kantor humas.

Seperti diberitakan penyekatan dan screening jembatan Suramadu sisi timur mendapat tentangan dari ormas GAS (Gerakan Selamatkan) Jatim.

Bahkan ormas GAS Jatim akan melakukan aksi unjuk rasa di depan Pemkot Surabaya dan Polda Jatim, pada Jumat (18/6) namun dimajukan Kamis (17/6).

Ormas GAS Jatim menilai penyekatan di Jembatan Suramadu itu sebagai bentuk diskriminasi terhadap warga Madura.

Sebab masih ada daerah penyangga lain seperti Sidoarjo dan Gresik tak dilakukan penyekatan.

Parahnya lagi bila aksi mereka tak di dengar agar Pemkot Surabaya segera melakukan evaluasi penyekatan jembatan Suramadu.

Korlap Aksi GAS Jatim Bob Hasan mengancam akan membawa massa yang lebih besar dari sebelumnya yakni 30 orang serta akan membawa kebijakan Pemkot Surabaya itu ke ranah hukum.

Namun sayangnya keinginan ormas GAS tak sejalan dengan ormas dari Madura seperti ormas Madura Asli (MADAS) dan Ikatan Keluarga Madura (Ikama).

Malah kedua ormas itu mendukung kebijakan Pemkot Surabaya melakukan penyekatan dan tes antigen kepada pengendara yang masuk kota Pahlawan lewat Suramadu.

Kedua ormas itu menilai langkah Pemkot Surabaya sudah tepat dengan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang saat ini melanda Kabupaten Bangkalan.

Serta memyelamatkan masyarakat Madura baik yang masih tinggal di pulau garam maupun saat ini bermukim di Kota Surabaya.

Bahkan Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron juga mendukung langkah Pemkot Surabaya.

Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron menyampaikan terimakasih banyak kepada Wali Kota Eri karena warga yang mau ke Bangkalan, Madura, sekarang juga sudah dilakukan tes swab antigen, sama seperti warga yang dari Madura ke Surabaya. 

Tentunya, ini tidak ada perbedaan karena ini sama-sama saling menjaga antara yang satu dengan yang lainnya, sehingga Bangkalan bisa kembali hijau dan Surabaya terhindar dari virus Covid-19.

“Saya juga berharap kerjasama ini tetap terjalin dengan baik ke depannya, sehingga ketika ada isu-isu bahwa ada diskriminasi terhadap warga Madura, tentu itu tidak ada. Sekali lagi, tidak ada diskriminasi kepada warga Madura, karena perlakuan yang sama juga dilakukan bagi warga yang akan berkunjung ke Madura, dilakukan tes swab yang sama di Surabaya,” tegas Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron dikutip Kantor Berita RMOLJatim saat meninjau penyekatan di Suramadu sisi keluar menuju Surabaya, Rabu (16/6) malam.